Daftar Isi:
  • Wanita Taman Siswa merupakan cabang dari perguruan Taman Siswa yang didirikan oleh K Hadjar Dewantara yang bertujuan untuk membantu Taman Siswa dalam bidang pendidikan dan kewanitaan. Awal abad 20 pergerakan perempuan berkembang untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Sri Wulandari Mangunsarkoro merupakan tokoh pergerakan wanita. Langkah awal Sri Wulandari Mangunsarkoro untuk memperjuangkan hak pendidikan perempuan bergabung melalui organisasi Wanita Taman Siswa sebagai pamong. Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah penelitian ini, sebagai berikut: (1). Bagaimana Biografi Sri Wulandari Mangunsarkoro? (2). Bagaimana Sejarah Berdirinya Organisasi Wanita Taman Siswa Tahun 1924-1953? (3). Bagaimana Kontribusi Sri Wulandari Mangunsarkoro dalam Organisasi Wanita Taman Siswa?. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Biografi Sri Wulandari Mangunsarkoro (2) Sejarah Berdirinya Organisasi Wanita Taman Siswa Tahun 1924-1953 (3) Kontribusi Sri Wulandari Mangunsarkoro dalam Organisasi Wanita Taman Siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang meliputi: tahapan pemilihan Topik, Pengumpulan Sumber (Heuristik), Kritik Sumber (Verifikasi), Interpretasi dan Historiografi (Penulisan). Berdasarkan hasil penelitianskripsi ini dapat disimpulkan bahwa Sri Wulandari Mangunsarkoro merupakan seorang tokoh pejuang yang lahir di Madiun pada 16 Mei 1905, anak dari pasangan S. Wirjodidjoji dan Amiyati. Nyi Sri Mangunsarkoro bersekolah di keputrian HIS dan melanjutkan pendidikan sekolah guru Hindia Belanda di Salatiga, kemudian bergabung ke Taman Siswa sebagai pamong, dan aktif berorganisasi dalam Wanita Taman Siswa yang berada dalam keluarga Taman Siswa. Dibentuknya Wanita Taman Siswa dipengharuhi oleh salah satu faktor lahirnya politik etis yang membuat kaum perempuan ingin memajukan pendidikan bagi rakyat Indonesia terutama kaum perempuan. Sri Wulandari Mangunsarkoro berkontribusi sebagai pamong bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan melalui pendidikan serta membantu Taman Siswa dalam menentang Undang-undang Pengawasan Sekolah Liar yang dianggap menghambat kesempatan orang pribumi untuk mendapatkan pendidikan.