Daftar Isi:
  • Samaʽ dalam Tasawuf merupakan sebuah elemen yang penting dalam penyebaran dimensi spiritual Islam. Namun, sangat sedikit yang diterima baik dari praktisi Tasawuf maupun intelektualnya. Penelitian ini mencoba untuk mengekspos dengan harapan agar membuatnya terdengar di kalangan akademis dan populer. Untuk itu penelitian ini mengambil pemikiran Abū Naṣr As-Sarrāj dengan Kitabnya Al Lumaʽ Fī At Taṣawuf. Beliau adalah salah satu dari ulama sufi yang memiliki penguasaan dalam ilmu tasawuf. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah: pertama, Bagaimana pengertian samaʽ dalam pandangan Abū Naṣr As-Sarrāj? yang kedua, Bagaimana tingkatan samaʽ dalam pandangan Abū Naṣr As-Sarrāj? yang ketiga, Bagaimana analisis terhadap konsep samaʽ dalam pandangan Abū Naṣr As-Sarrāj? Adapun tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui pengertian samaʽ dalam pandangan Abū Naṣr As-Sarrāj, untuk mengetahui tingkatan samaʽ dalam pandangan Abū Naṣr As-Sarrāj, dan untuk mengetahui analisis terhadap konsep samaʽ dalam pandangan Abū Naṣr As-Sarrāj. Penelitian ini termasuk kepustakaan (library reseach), dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis. Sumber utama dari penelitian ini adalah kitab Al Lumaʽ Fī At Tasawuf dan sumber pendukungnya adalah buku-buku, artikel, jurnal, dan lain-lain yang berkaitan dengan samaʽ dalam pandangan Abū Naṣr As-Sarrāj. Berdasarkan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian samaʽ dalam pandangan Abū Naṣr As-Sarrāj adalah mendengarkan secara serius, dengan mencurahkan perhatian, memahami apa yang didengar, dan menghilangkan semua angan-angan. Tingkatan samaʽ dalam pandangan Abū Naṣr As-Sarrāj adalah seseorang yang hanya memilih mendengar al-Qur‟an dan seseorang yang memilih mendengar bait-bait syair. Dan konsep samaʽ dalam pandangan Abū Naṣr As-Sarrāj adalah samaʽ dalam pandangan Abū Naṣr As-Sarrāj adalah samaʽnya orang awam dan orang khusus. Samaʽnya orang awam dalam pandangan Abū Naṣr As-Sarrāj yakni mereka boleh mendengar peringatan dan seruan mengenai akhirat dengan suara yang merdu, maka setiap orang yang mendengar samaʽ dengan cara yang baik, menikmati alunan lagu yang indah dan suara yang merdu, maka hal itu tidak haram dan tidak dilarang selama tidak diiringi dengan maksud-maksud yang merusak, menyalahi aturan agama, bermain-main atau tidak lagi memperhatikan etika dan batas-batas larangan Allah. Sedangkan samaʽnya orang khusus terbagi menjadi tiga bagian, yakni: samaʽ dengan karakter diri, samaʽ dengan kondisi spiritual, dan samaʽ dengan al-Haq.