Daftar Isi:
  • Data dari State of Global Islamic Economy Report 2022 menunjukkan nilai ekspor produk makanan halal Indonesia hingga April 2022 masih sebesar Rp 119 triliun sementara impor dari negara OKI (Organisasi Kerjasama Islam) mencapai Rp 1.630 triliun. Banyaknya produk makanan impor yang beredar di Indonesia, dikhawatirkan dapat mempengaruhi masyarakat muslim terutama mahasiswa dalam membeli produk makanan impor tanpa melihat label halal melainkan hanya karena ikut-ikutan trend atau gaya hidup semata. Untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana tanggapan mahasiswa mengenai label halal dalam suatu produk makanan impor dan apakah gaya hidup mempengaruhi dalam membeli produk makanan impor bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1). Apakah label halal berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk makanan impor pada mahasiswa FEBI UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten? 2). Apakah gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk makanan impor pada mahasiswa FEBI UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten? Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu 1). Untuk mengetahui pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian produk makanan impor pada mahasiswa FEBI UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. 2). Untuk mengetahui pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian produk makanan impor pada mahasiswa FEBI UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan sampel yang digunakan sebanyak 96 orang dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh label halal dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian produk makanan impor. Penelitian ini menggunakan SPSS versi 29 yang berfungsi untuk membuktikan hipotesis penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa label halal berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk makanan impor dengan nilai thitung > ttabel (5,153 > 1,661) dan nilai sig. (0,001 < 0,1). Dan gaya hidup juga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk makanan impor, dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel (12,246 > 1,661) dan tingkat signifikan (0,001 < 0,1). Kemudian melalui uji koefisien determinasi menunjukan bahwa pengaruuh label halal (X1) dan gaya hidup (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 0,704 atau 70,4%. Sedangkan sisanya sebesar 0,296 atau 29,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini.