Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Mapel PAI di SMAN CMBBS Pandeglang (Studi di Sekolah Menengah Atas Negeri Cahaya Madani Banten Boarding School (CMBBS) Pandeglang
Daftar Isi:
- Penerapan pembelajaran pada materi Pendidikan Agama Islam peneliti mengambil opsi Penggunaan model Pembelajaran berbasis masalah. Karena kehidupan identic dengan menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah autentik dari kehidupan actual siswa, untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap harus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, dan demokratis. Tujuan dari penelitian ini adalah pertama, untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah. Kedua, untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah. Ketiga, untuk mengetahui efektifitas penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Pada penelitian ini,metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Metode kuantitatif merupakan metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur,rasional,dansistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa, peneliti mengambil data dengan menyebarkan angket kepada siswa pada awal pembelajaran sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, angket ini bertujuan untuk mengetahui motivasi awal siswa, kemudian setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, untuk yang kedua kalinya peneliti menyebarkan angket yang sama untuk mengetahui motivasi akhir siswa. Dari hasil angket awaldan akhir didapat peningkatan sebesar 33,5%. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa peneliti memperoleh data dari hasil pretest dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol, dari kedua nilai tersebut didapat hasil kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dibanding kelas kontrol dengan menggunakan model konvensional. Efektifitas penggunaan model pembelajaran berbasis masalah diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan pada saat kegiatan belajar berlangsung, dari hasil observasi tersebut diketahui banyak siswa yang terlibat atau aktif dalam pembelajaran.