Implementasi Sistem Bagi Hasil “Paroan” pada Masyarakat Desa Mandaya Kecamatan Carenang dan Perbandingannya dengan Akad Muzara’ah dan Mukhabarah
ctrlnum |
10747 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.uinbanten.ac.id/10747/</relation><title>Implementasi Sistem 
Bagi Hasil “Paroan” pada Masyarakat Desa Mandaya Kecamatan 
Carenang dan Perbandingannya dengan Akad Muzara’ah dan 
Mukhabarah</title><creator>Sulistia, Sela</creator><subject>2x4.2 Muamalah</subject><description>Penelitian ini dilakukan di Desa Mandaya. Karena kebanyakan 
masyarakat di daerah tersebut berprofesi sebagai petani dan tidak jarang 
masyarakat tersebut melakukan akad paroan dikarenakan beberapa hal, 
apakah akad paroan ini lebih condong pada akad muzara’ah atau 
mukhabarah. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1). 
Bagaimana sistem bagi hasil paroan di masyarakat Mandaya?. 2). 
Bagaimana akad muzara’ah dan mukhabarah?. 3). Bagaimana 
perbandingan antara sistem bagi hasil paroan di masyarakat Mandaya 
dengan akad muzara’ah dan mukhabarah?.
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu 1). Mengetahui sistem bagi 
hasil paroan di masyarakat Mandaya 2). Mengetahui akad muzara’ah dan 
mukhabarah 3). Mengetahui perbandingan antara sistem bagi hasil paroan 
di masyarakat Mandaya dengan akad muzara’ah dan mukhabarah.
Penelitian ini menggunakan model analisis miles and huberman, 
dimana metode ini meliputi tiga langkah yaitu 1). Reduksi data, yang 
bertujuan untuk merangkum atau memilih hal-hal pokok. 2). Penyajian 
data, yang disajikan dalam skripsi ini berbentuk uraian singkat. 3). 
Verifikasi, yang digunakan untuk menentukan kesimpulan. 
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari hasil wawancara yang 
telah dilakukan dan analisis oleh peneliti mendapatkan kesimpulan yaitu, 
pertama akad kerjasama paroan dilakukan dengan perjanjian lisan 
kemudian hasilnya dibagi dua antara pemilik dan penggarap sesuai dengan 
kesepakatan. Kedua, Akad muzara’ah adalah kerjasama antara pemilik 
lahan dan penggarap lahan yang kemudian hasil panennya dibagi dengan 
presentase tertentu untuk masing-masing pihak akan tetapi benihnya dari 
pemilik lahan, sedangkan akad mukhabarah benihnya dari penggarap 
lahan. Ketiga, Perbedaan akad paroan dengan akad muzara’ah dan 
mukhabarah dari aspek bibit akad paroan bibit yang digunakan dari 
penggarap dan muzara’ah dari penggarap, dari aspek alat akad paroan 
dibebankan kepada penggarap sedangkan muzara’ah dan mukhabarah 
dibebankan kepada pemilik lahan, dari aspek jangka waktu akad paroan 
tidak ditentukan sedangkan muzara’ah dan mukhabarah telah ditentukan, 
dari aspek bagi hasil/nisbah akad paroan dengan pembagiannya ½ 
sedangkan muzara’ah dan mukhabarah 1/3, 1/4, 1/2. Persamaan akad 
muzara’ah dan mukhabarah dari aspek para pihak yaitu melibatkan 
pemilik lahan dan penggarap lahan, dari aspek bibit akad paroan dan akad 
mukhabarah bibitnya dari penggarap lahan. Apabila dilihat dari bibit yang 
digunakan akad paroan ini lebih cenderung mirip dengan akad 
mukhabarah.</description><date>2022-12-26</date><type>Thesis:Bachelors</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>ind</language><rights>cc_by_nc</rights><identifier>http://repository.uinbanten.ac.id/10747/1/S_EKIS_%20181410134_Cover.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>ind</language><rights>cc_by_nc</rights><identifier>http://repository.uinbanten.ac.id/10747/2/S_EKIS_%20181410134_Lampiran%20Depan.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>ind</language><rights>cc_by_nc</rights><identifier>http://repository.uinbanten.ac.id/10747/3/S_EKIS_%20181410134_Bab%20I.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>ind</language><rights>cc_by_nc</rights><identifier>http://repository.uinbanten.ac.id/10747/4/S_EKIS_%20181410134_Bab%20II.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>ind</language><rights>cc_by_nc</rights><identifier>http://repository.uinbanten.ac.id/10747/5/S_EKIS_%20181410134_Bab%20III.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>ind</language><rights>cc_by_nc</rights><identifier>http://repository.uinbanten.ac.id/10747/6/S_EKIS_%20181410134_Bab%20IV.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>ind</language><rights>cc_by_nc</rights><identifier>http://repository.uinbanten.ac.id/10747/7/S_EKIS_%20181410134_Bab%20V.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>ind</language><rights>cc_by_nc</rights><identifier>http://repository.uinbanten.ac.id/10747/8/S_EKIS_%20181410134_Daftar%20Pustaka.pdf</identifier><identifier> Sulistia, Sela (2022) Implementasi Sistem Bagi Hasil “Paroan” pada Masyarakat Desa Mandaya Kecamatan Carenang dan Perbandingannya dengan Akad Muzara’ah dan Mukhabarah. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. </identifier><relation>http://repository.uinbanten.ac.id</relation><recordID>10747</recordID></dc>
|
language |
ind |
format |
Thesis:Bachelors Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Sulistia, Sela |
title |
Implementasi Sistem
Bagi Hasil “Paroan” pada Masyarakat Desa Mandaya Kecamatan
Carenang dan Perbandingannya dengan Akad Muzara’ah dan
Mukhabarah |
publishDate |
2022 |
isbn |
20181410134 |
topic |
2x4.2 Muamalah |
url |
http://repository.uinbanten.ac.id/10747/1/S_EKIS_%20181410134_Cover.pdf http://repository.uinbanten.ac.id/10747/2/S_EKIS_%20181410134_Lampiran%20Depan.pdf http://repository.uinbanten.ac.id/10747/3/S_EKIS_%20181410134_Bab%20I.pdf http://repository.uinbanten.ac.id/10747/4/S_EKIS_%20181410134_Bab%20II.pdf http://repository.uinbanten.ac.id/10747/5/S_EKIS_%20181410134_Bab%20III.pdf http://repository.uinbanten.ac.id/10747/6/S_EKIS_%20181410134_Bab%20IV.pdf http://repository.uinbanten.ac.id/10747/7/S_EKIS_%20181410134_Bab%20V.pdf http://repository.uinbanten.ac.id/10747/8/S_EKIS_%20181410134_Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.uinbanten.ac.id/10747/ http://repository.uinbanten.ac.id |
contents |
Penelitian ini dilakukan di Desa Mandaya. Karena kebanyakan
masyarakat di daerah tersebut berprofesi sebagai petani dan tidak jarang
masyarakat tersebut melakukan akad paroan dikarenakan beberapa hal,
apakah akad paroan ini lebih condong pada akad muzara’ah atau
mukhabarah. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1).
Bagaimana sistem bagi hasil paroan di masyarakat Mandaya?. 2).
Bagaimana akad muzara’ah dan mukhabarah?. 3). Bagaimana
perbandingan antara sistem bagi hasil paroan di masyarakat Mandaya
dengan akad muzara’ah dan mukhabarah?.
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu 1). Mengetahui sistem bagi
hasil paroan di masyarakat Mandaya 2). Mengetahui akad muzara’ah dan
mukhabarah 3). Mengetahui perbandingan antara sistem bagi hasil paroan
di masyarakat Mandaya dengan akad muzara’ah dan mukhabarah.
Penelitian ini menggunakan model analisis miles and huberman,
dimana metode ini meliputi tiga langkah yaitu 1). Reduksi data, yang
bertujuan untuk merangkum atau memilih hal-hal pokok. 2). Penyajian
data, yang disajikan dalam skripsi ini berbentuk uraian singkat. 3).
Verifikasi, yang digunakan untuk menentukan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari hasil wawancara yang
telah dilakukan dan analisis oleh peneliti mendapatkan kesimpulan yaitu,
pertama akad kerjasama paroan dilakukan dengan perjanjian lisan
kemudian hasilnya dibagi dua antara pemilik dan penggarap sesuai dengan
kesepakatan. Kedua, Akad muzara’ah adalah kerjasama antara pemilik
lahan dan penggarap lahan yang kemudian hasil panennya dibagi dengan
presentase tertentu untuk masing-masing pihak akan tetapi benihnya dari
pemilik lahan, sedangkan akad mukhabarah benihnya dari penggarap
lahan. Ketiga, Perbedaan akad paroan dengan akad muzara’ah dan
mukhabarah dari aspek bibit akad paroan bibit yang digunakan dari
penggarap dan muzara’ah dari penggarap, dari aspek alat akad paroan
dibebankan kepada penggarap sedangkan muzara’ah dan mukhabarah
dibebankan kepada pemilik lahan, dari aspek jangka waktu akad paroan
tidak ditentukan sedangkan muzara’ah dan mukhabarah telah ditentukan,
dari aspek bagi hasil/nisbah akad paroan dengan pembagiannya 1⁄2
sedangkan muzara’ah dan mukhabarah 1/3, 1/4, 1/2. Persamaan akad
muzara’ah dan mukhabarah dari aspek para pihak yaitu melibatkan
pemilik lahan dan penggarap lahan, dari aspek bibit akad paroan dan akad
mukhabarah bibitnya dari penggarap lahan. Apabila dilihat dari bibit yang
digunakan akad paroan ini lebih cenderung mirip dengan akad
mukhabarah. |
id |
IOS3645.10747 |
institution |
IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten |
institution_id |
609 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten |
library_id |
672 |
collection |
Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten |
repository_id |
3645 |
subject_area |
Islamic Religious Education/Pendidikan Agama Islam, Sekolah Islam Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam Islamic History/Sejarah Islam Tafsir Al-Qur'an |
city |
SERANG |
province |
BANTEN |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS3645 |
first_indexed |
2023-04-14T02:31:24Z |
last_indexed |
2023-04-14T02:31:24Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1765163675162771456 |
score |
17.538404 |