Daftar Isi:
  • Pendidikan life skill merupakan salah satu program yang ada di Pondok Pesantren Ihsan Cerdas Mandiri Kota Serang. Latar belakang program ini diadakan adalah adanya tekad yang kuat dari pendiri dan pemimpin Pondok Pesantren ICM yakni, Bapak K.H. Syahidul Anam, S.H., M.H dan Ustadz Affandi Muslim untuk mencetak lulusan santri yang berakhlak juga terampil, khawatir lulusan pesantren tidak semuanya akan berhasil menjadi seorang kiai maka para santri harus dibekali keterampilan yang mumpuni, sehingga santri siap menjalani kehidupan yang sesungguhnya setelah lulus dari pesantren. Melalui kegiatan kewirausahaan yang ada di Pondok Pesantren ICM ini santri diajarkan ketrampilan selain mempelajari ilmu agama Islam, melalui kegiatan budidaya ikan lele dan nila albino, hidroponik, maggot BSF, serta produksi keripik. Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; 1). Bagaimana proses pelaksanaan program pendidikan life skill di Pondok Pesantren Ihsan Cerdas Mandiri Kota Serang?. 2). Bagaimana hasil evaluasi program pendidikan life skill di Pondok Pesantren Ihsan Cerdas Mandiri Kota Serang?. Tujuan penelitian ini, yaitu: 1). Untuk mengetahui proses pelaksanaan program pendidikan life skill di Pondok Pesantren Ihsan Cerdas Mandiri Kota Serang. 2). Untuk mengetahui hasil evaluasi program pendidikan life skill di Pondok Pesantren Ihsan Cerdas Mandiri Kota Serang. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi, model yang digunakan adalah CIPP (Context, Input, Process, Product). Metode yang digunakan adalah campuran antara kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: observasi, wawancara, kuesioner atau angket, serta dokumentasi. Hasil penelitian evaluasi program pendidikan life skill di Pondok Pesantren ICM menunjukkan program ini mampu diterapkan kepada para santri, para santri juga dapat mudah menerima pendidikan yang diberikan oleh fasilitator dari Pondok Pesantren ICM Kota Serang. Dengan persentase 96% program ini telah berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, 4% sisanya membutuhkan perbaikan dari segi input, process dan product agar program ini lebih baik lagi kedepannya.