Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui toleransi beragama pada anak, pola asuh yang digunakan Ibu dalam menanamkan nilai-nilai toleransi beragama pada anak, serta mengetahui faktor-faktor yang dapat menghambat penanaman nilainilai toleransi beragama pada anak usia 7-12 tahun. Kasus tentang intoleransi semakin berkembang di Indonesia, baik di media sosial maupun lingkungan. Peningkatan kasus intoleransi ini menyadarkan kita bahwa, pentingnya membudayakan sikap toleransi beragama di lingkungan. Peran anak muda dan masyarakat moderat sangat diperlukan dalam upaya menanamkan nilai-nilai toleransi beragama di masyarakat, agar sikap intoleransi tidak semakin berkembang dan mempengaruhi sikap toleransi beragama di masyarakat. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus (Case Study) di Lingkungan Jombang Kali Rw.08 Desa. Masigit Kota. Cilegon. Sikap toleransi beragama pada anak terbentuk dari pola asuh orang tua dan lingkungan bermain. Pada anak-anak 7-12 tahun sangat diperlukan pengawasan agar sikap maupun perilaku anak dapat terkontrol dan terhindar dari sikap serta perilaku negatif yang ada di lingkungannya. Menanamkan nilai-nilai toleransi beragama sangat diperlukan komunikasi yang tepat antara orang tua dan anak, membentuk ikatan yang kuat antara keduanya. Toleransi beragama pada anak usia 7-12 tahun sudah berkembang cukup baik, hal ini terlihat dari sikap mereka ketika sedang bermain dan berinteraksi di masyarakat. Pola asuh yang digunakan dalam menanamkan nilai-nilai toleransi beragama pada anak ialah pola asuh demokratis. Faktor penghambat yang dirasakan Ibu dalam menanamkan nilai-nilai toleransi beragama pada anak, yaitu minimnya pengetahuan Ibu mengenai konsep toleransi beragama. Saran peneliti, diharapkan seorang Ibu tidak menutup diri untuk belajar hal-hal baru dalam mendidik dan memahami nilai-nilai toleransi beragama lebih luas lagi, dan memanfaatkan teknologi. Serta mampu melaksanakan nilai-nilai toleransi beragam secara keseluruhan bukan hanya suatu formalitas belaka.