STUDI KONSERVASI DENGAN KONSEP PENDEKATAN VEGETATIF GUNA MENGATASI KEKRITISAN LAHAN PADA SUB DAS BRANTAS HULU DI WILAYAH KOTA BATU

Main Author: Yuwono, Endro
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Jurnal Teknik Sipil dan perencanaan
Subjects:
Online Access: http://library.itn.ac.id/ojs/index.php/SPECTRA/article/view/61
http://library.itn.ac.id/ojs/index.php/SPECTRA/article/view/61/pdf_57
Daftar Isi:
  • ABSTRAKSIWilayah Kota Batu merupakan salah satu daerah tangkapan hujan dari Sub DAS Brantas Hulu dengan luas wilayah sekitar 17.192,84 ha. Meningkatnya kerusakan fisik terjadi akibat adanya perubahan tata guna lahan yang berdampak pada menurunnya fungsi hidrologis, sehingga apabila terjadi hujan secara terus menerus akan menyebabkan terjadinya erosi. Berdasarkan kondisi tersebut, studi ini menganalisis seberapa besar laju erosi, besaran erosi, dan tingkat bahaya erosi yang terjadi pada daerah tersebut.Metode yang digunakan dalam menganalisis besarnya laju erosi adalah metode USLE. Pengolahan data menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) karena dapat memudahkan dalam analisis sebaran dan pengelompokan data. Dari hasil analisis akan didapatkan Peta Tingkat Bahaya Erosi. Studi ini juga menganalisis tingkat kekritisan lahan dengan pendekatan metode infiltrasi yang berpedoman pada ketentuan yang ada, khususnya pedoman dari Departemen Kehutanan tahun 1998. Dari hasil analisis tersebut akan didapatkan Peta Kekritisan Lahan yang terjadi di daerah studi.Setelah dilaksanakannya analisis laju erosi dan kekritisan lahan, selanjutnya dilakukan analisis kesesuaian lahan untuk melaksanakan konservasi vegetatif pada daerah studi. Usaha pendekatan konservasi vegetatif dilakukan dengan menggunakan 4 (empat) contoh tanaman yang ditinjau dari segi ekonomis, hidrologis, dan sosial budaya, yaitu: tanaman apel, durian, rambutan, dan mangga. Hasil analisis tersebut merupakan rekomendasi untuk konservasi vegetatif, sehingga diharapkan dapat mengatasi kekritisan lahan yang terjadi dan dapat mengurangi nilai laju erosi yang terlalu besar.