Proposal pengabdian kepada masyarakat Dana BOPTN Unand pada skim Iptek Berbasis Bosen dan Masyarakat (IbDM) Tahun 2018 sebagai ketua pelaksana, dengan judul "Aplikasi Teknologi Hatch & Carry Serangga Polinator Elaeidobius kamerunicus Faust Untuk Meningkatkan Produksi Kelapa Sawit Rakyat Di Kecamatan Pulau Punjung"
Main Author: | EFENDI, SISKA |
---|---|
Format: | Lainnya NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.unand.ac.id/8846/1/PROPOSAL%20PKM%20SKIM%20IbDM_SISKA%20EFENDI.pdf http://repo.unand.ac.id/8846/ http://lppm.unand.ac.id/ |
Daftar Isi:
- Kecamata Pulau Punjung menjadi prioritas pengembangan komoditi kelapa sawit di Kabupaten Dharmasraya. Pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit baru melalui program ekstensifikasi pertanian belum memberikan hasil yang maksimal, karena pada tahun 2014 produktivitas kelapa sawit di Kab. Dharmasraya turun 3,93 persen. Permasalahan rendahnya produktivitas kelapa sawit pada perkebunaan rakyat adalah proses penyerbukan yang tidak optimal sehingga terbentuk banyak buah partenokarpi yang menyebakan rendahnya nilai fruit set Tandan Buah Segar (TBS). Proses penyerbukan pada tanaman kelapa sawit membutuhkan agens penyerbuk salah satunya adalah serangga polinator Elaeidobius kamerunikus Faust. Serangga tersebut tidak tersedia pada perkebunan kelapa sawit rakyat bukaan baru yang jauh dari perkebunan tua. Solusi dari pemasalahan tersebut adalah aplikasi teknik hatch & carry serangga polinator E. kamerunikus. Tahapan aplikasi teknologi hatch & carry serangga polinator E.kamerunikus pada ekosistem perkebunan kelapa sawit terdiri dari beberapa tahap. Metode kegiatan pengabdian yakni sosialisasi, demontrasi, pelatihan dan demplot kepada kelompok mitra yakni Kelompok Tani Budidaya dan Cinta Maju. Tahap pertama pelaksanaan pengabdian masyarakat melalui program Iptek Berbasis Dosen dan Masyarakat (IbDM) adalah sosialisasi tentang arti penting proses penyerbukan pada tanaman kelapa sawit dan teknologi hatch & carry serangga penyerbuk E. kamerunikus kepada kelompok mitra. Setelah kelompok tani mitra memahami teknik hatch & carry dilanjutkan dengan aplikasi teknologi tersebut (Tahap II). Aplikasi teknologi hatch & carry diawali dengan penentuan lokasi penempatan kotak hatch & carry pada masing-masing lahan kelompok mitra. Tahap III yakni pelatihan pembuatan kotak hatch & carry kepada kelompok mitra, pelatihan cara pengumpulan polen murni, pelatihan cara menguji viabilitas polen, dan pelatihan aplikasi teknologi hatch & carry kepada kelompok mitra. Tahap IV pada akhir pelaksanaan pengabdian masyarakat IbDM adalah evaluasi hasil aplikasi teknologi hatch & carry yang terdiri dari analisis nilai fruit set kelapa sawit dan pengamatan kelimpahan serangga penyerbuk E. kamerunikus. Keywords: Penyerbukan, polinator, Rendemen, Tandan Buah Segar (TBS)