PERBANDINGAN TEGANGAN TEMBUS MINYAK SAWIT DAN MINYAK ISOLASI JENIS MINERAL PASCA PENUAAN TERMAL (Arsip)

Main Author: Rajab, Abdul
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Fakultas Teknik Unand
Subjects:
Online Access: http://repo.unand.ac.id/6210/1/III.A.1.c.6.b.%20Teknika%202012.pdf
http://repo.unand.ac.id/6210/
Daftar Isi:
  • Dalam dua dekade terakhir mtnyak isolasi dari bahan nabati, termasuk minyak sawit, menjadi perhatian para peneliti. Jika ingin digunakan sebagai minyak isolasi di masa depan, maka tegangan tembus minyak sawit akibat tekanan termal perlu dievaluasi. Makalah ini memaparkan karakteristik dielektrik minyak sawit pasca penuaan termal atau pemanasan. Minyak dipanasi selama 1 hingga 7 hari dalam sebuah oven listrik sebelum tegangan tembusnya diuji. Kadar air dan viskositas minyak juga juga turut diuji untuk mengantisipasi kemungkinan adanya degradasi molekul minyak pasca penuaon. Perlakuan dqn pengujian dilakukan mengacu pada standar IEC-61125 dan IEC-156. Hasilnya menunjukkan bahwa tegangan tembus minyak sawit meningkat tajam pada satu hari pertama, lalu turun pelan pada sisa hari pemanasan, sedangkan tegangan tembus minyak mineral cenderung terus turun secara perlahan Perubahan kadar air dan viskosinya ditengarai sebagai penyebab perubahan tegangan tembus kedua minyak.