Daftar Isi:
  • Zat warna azo merupakan salah satu grup zat warna sintetis yang paling banyak digunakan di sejumlah industri seperti tekstil, makanan, kosmetik dan pencetakan kertas. Pengolahan zat warna azo dengan metoda biologi dianggap ramah lingkungan karena dapat memineralisasi senyawa organik secara sempurna dengan biaya rendah. Akan tetapi zat warna azo bersifat rekalsitran untuk dibiodegradasi karena bersifat xenobiotik. Namun mikroorganisme dapat mengembangkan sistem enzim untuk biodegradasi dan mineralisasi zat warna pada kondisi lingkungan tertentu. Biodegradasi zat warna azo dapat dilakukan pada kondisi anaerob, anoksik dan aerob. Berbagai mekanisme pada pemutusan reduktif zat warna azo, meliputi mekanisme enzimatis, melalui penambahan mediator redoks berat molekul rendah, melalui reduksi kimia. Pemutusan ikatan azo menimbulkan pembentukan amina aromatik. Degradasi amina aromatik tergantung pada struktur kimia dan kondisi lingkungan. Pada telaah pustaka ini akan dibahas tentang biodegradasi dan mekanisme pemutusan warna, kemudian akan diusulkan suatu teknologi pengolahan air buangan yang mengandung zat warna azo, khususnya pengolahan biologi. Dari hasil telaahan, diperoleh sistem bioreaktor membran (BRM) sebagai alternatif teknologi pengolahan limbah untuk mengolah limbah dengan kandungan senyawa toksik seperti zat warna azo sekaligus senyawa organik, sehingga dihasilkan kualitas efluen yang jauh lebih baik dibandingkan proses pengolahan limbah konvensional. Pengolahan BRM aerob-anaerob lebih efektif untuk dikembangkan, dibandingkan dengan proses anaerob-aerob. Konfigurasi reaktor ini dapat dilakukan dalam suatu reaktor tunggal dengan resirkulasi efluen proses anaerob ke proses aerob untuk penyempurnaan degradasi amina aromatik.