IDENTIFIKASI TINGKAT AKSESIBILITAS PENGGUNA ANGKOT MENUJU PUSAT KOTA DI KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG
Main Authors: | Kurniati, Titi, Maraden, Arif |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
STTD Bekasi
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.unand.ac.id/43309/1/Titi_FSTPT%2015_2012.pdf http://repo.unand.ac.id/43309/ |
Daftar Isi:
- Angkutan umum atau pada daerah perkotaan dikenal dengan angkutan kota (angkot) merupakan sarana transportasi masyarakat menuju pusat kota. Aksesibilitas pengguna angkot ditunjukkan oleh kemudahan mencapai rute angkutan umum dengan berjalan kaki, kemudahan mendapatkan angkot, dan kemudahan dalam kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aksesibilitas pengguna angkot dan mengidentifikasi tingkat aksesibilitas wilayah di Kecamatan Lubuk Begalung terhadap pusat kota Padang. Dalam penentuan aksesibilitas, wilayah studi dibagi atas kisi-kisi (100x100m). Metode yang digunakan dalam pengumpulan primer yaitu waktu menunggu angkot dan waktu dalam kendaraan dari asal ke tujuan adalah survei lapangan. Survei lapangan juga dilakukan untuk mengetahui waktu berjalan kaki menuju rute angkot pada wilayah dengan tingkat pelayanan berjalan kaki jelek (Alter, 1976), dengan mewawancarai pengguna angkot. Aksesibilitas diperoleh dari penjumlahan waktu berjalan kaki menuju rute angkot, waktu menunggu angkot, dan waktu perjalanan dari masing-masing kisi. Tingkat aksesibilitas diperoleh dari nilai rata-rata aksesibilitas. Hasil studi menunjukkan 19 kisi atau 4% dari total kisi dalam wilayah studi mempunyai waktu berjalan kaki menuju rute angkot pada tingkat pelayanan E (jelek). Waktu menunggu angkot antara 0-4,5 menit, berdasarkan kriteria Bank Dunia cukup memadai. Waktu dalam kendaraan menuju pusat kota berkisar 12,1-33,4 menit. Aksesibilitas atau total waktu perjalanan rata-rata 22-33 menit. Dari 520 kisi dalam wilayah studi, 298 kisi atau 57% memiliki aksesibilitas tinggi. Sisanya 222 kisi atau 43% memiliki aksesibilitas rendah.