Memahami Tanda-tanda Kehancuran Kerajaan Majapahit dalam Novel Sabda Palon Pudarnya Surya Majapahit:Tragedi Cinta Selir Cina
Main Authors: | Rosa, Silvia, Fatma, Surya Dewi |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Balai Bahasa Jawa Timur
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.unand.ac.id/32670/1/Artikel%20Silvia%20Rosa_Atavisme-2020.pdf http://repo.unand.ac.id/32670/ https://atavisme.kemdikbud.go.id/index.php/atavisme https://doi.org/10.24257/atavisme.v23i1.590.44-61 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas lima penanda penting dalam novel Sabda Palon Pudarnya Surya Majapahit yang berkorelasi dengan keruntuhan kerajaan setelah dipimpin oleh Bhre Kertabhumi. Kelima penanda tersebut adalah: bulan berwarna merah semangka; sekumpulan bintang mengitari bulan berwarna merah; bayangan kebakaran Kedathon Majapahit dalam semedhi Bhre Kertabhumi; bulan termakan bayangan hitam dalam penglihatan Arya Bangah dan Arya Gajah Para; dan keruntuhan gapura istana Kerajaan Keling ketika menyambut saudagar Tiongkok. Metode yang digunakan adalah metode semiotik dengan penyajian hasil berupa paparan deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel ini menyingkap peristiwa yang tidak terpublikasikan selama ini, khususnya terkait masalah asmara Raja Bhre Kertabhumi dengan selir dari Cina yang bernama Siu Ban Ci. Kelima penanda tersebut berkorelasi dengan masalah asmara yang secara perlahan, tetapi pasti menjadi faktor yang memperlemah kejayaan Majapahit. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kelima penanda tersebut mengandung makna petaka besar untuk kerajaan.