Ideologi Berkabut: Gelar Adat dan Mitos Masyarakat Minangkabau

Main Author: Rosa, Silvia
Format: Book PeerReviewed Archive
Bahasa: ind
Terbitan: Surau Institute for Conservation Press , 2017
Subjects:
Online Access: http://repo.unand.ac.id/16807/1/BUKU%20IDEOLOGI%20BERKABUT%20SILVIA%20ROSA.pdf
http://repo.unand.ac.id/16807/
http:/www.repo.unand.ac.id
Daftar Isi:
  • Prosesi adat perkawinan di Minangkabau cukup kompleks. Berawal dari prosesi peminangan calon mempelai, sampai pada hari puncak pelaksanaan alek kawin (pesta adat). Beragam acara yang harus dilaksanakan oleh pihak kaum kedua mempelai. Salah satu kegiatan yang penting dalam rangkaian prosesi adat perkawinan di Minangkabau itu adalah upacara batagak gala (memberi gelar) untuk marapulai (mempelai lelaki, seterusnya disebut dengan marapulai saja). Hanya keluarga mempelai laki-laki saja yang menyelenggarakan acara ini. Hal yang menarik dari uraian tentang struktur sosial Minangkabau dan tradisi pemberian gelar adat kepada lelaki yang akan menikah tersebut,adanya suatu kondisi yang paradoks. Kondisi yang saling bertolak belakang tetapi dijalani oleh masyarakat Minangkabau. Di satu sisi, lelaki mempunyai kedudukan yang cukup goyah dalam tatanan sosial masyarakat, namun di sisi lain lelaki diberi penghargaan dengan pemberian gelar adat, ketika ia akan menikah, dan menjadi urang sumando (orang semenda) di rumah kerabat calon isterinya. Gelar adat itu diberikan melalui upacara pemberian gelar dalam pidato Pasambahan Batagak Gala. Ketidaksadaran kolektif itu menyelinap di balik semua hal yang menjadi tata nilai anutan bersama anggota masyarakat. Tata nilai yang telah menjadi adat. Adat yang telah menjadi rujukan sikap dan perilaku masyarakat. Adat yang Sesungguhnya telah menjadi ideologi.