Prevalensi Terjadinya Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Yang Berpengalaman SAR

Main Author: Tahan Habarak Parwira Banuarea
Other Authors: Syuaibah Lubis, drg
Format: Student Papers
Bahasa: ind
Subjects:
Online Access: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/8360
Daftar Isi:
  • Stomatitis aftosa rekuren (SAR) merupakan suatu penyakit ulang kambuh pada mukosa mulut yang paling sering terjadi. SAR pada tahap awal umumnya sakit, dapat sembuh sendiri dalam waktu 10-14 hari tanpa pengobatan dan dapat kambuh kembali. Etiologi dan patogenesis SAR belum diketahui pasti. Ulser pada SAR bukan karena satu faktor saja tetapi terjadi dalam lingkungan yang memungkinkannya berkembang menjadi ulser. Faktor-faktor ini terdiri dari trauma, stres, hormonal, genetik, merokok, alergi dan infeksi mikroorganisme atau faktor imunologi. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui distribusi dan frekuensi SAR pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiwa Universitas Sumatera Utara yang berusia 18-24 tahun, dengan besar sampel yang diambil sebanyak 264 orang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei deskriptif, dan sampel dibagi menjadi 12 kelompok sesuai fakultas yang ada di Universitas Sumatera. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara yang dibantu kuesioner dilakukan untuk mengetahui distribusi dan frekuensi stomatitis aftosa rekuren. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi SAR pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara adalah 64,39% dan mahasiswa yang tidak mempunyai pengalaman SAR adalah 35,61%. Prevalensi tertinggi dijumpai pada mahasiswa FKG yaitu 7,20% dan faktor pencetus SAR yang terbanyak adalah trauma dan stres. Faktor pencetus stres dijumpai paling banyak pada mahasiswa FKG yaitu 30,43% terutama pada saat ujian.
  • 09E02835