Aktivitas Ekstrak Air Daun Pirdot (Saurauia vulcani, Korth.) Terhadap Penyembuhan Luka Eksisi Tikus Hiperglikemia
| Main Author: | Br Ginting, Grace Anastasia |
|---|---|
| Other Authors: | Rosidah, Sitorus, Panal |
| Format: | Masters application/pdf |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
Universitas Sumatera Utara
, 2018
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8048 |
Daftar Isi:
- 167014014
- Berdasarkan data empiris rebusan daun pirdot dipercaya oleh masyarakat Simalungun, Toba dan Karo dalam menyembuhkan penyakit diabetes dan menyembuhkan luka. Tujuan penelitian ini untuk melakukan uji pengaruh ekstrak air daun pirdot (EADP) yang diberikan secara oral dalam menurunkan kadar glukosa darah dan menyembuhkan luka eksisi tikus hiperglikemia. Serbuk simplisia daun pirdot diekstraksi secara infundasi. Dilakukan skrining fitokimia dan karakterisasi serbuk simplisia dan EADP, uji pengaruh pemberian EADP terhadap penurunan KGD dan penyembuhan luka eksisi tikus hiperglikemia, pengamatan gambaran histopatologi dan penghitungan skor ekspresi PDGF BB luka eksisi tikus hiperglikemia. Dilakukan analisis statistik dengan menggunakan one way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Serbuk simplisia mengandung senyawa flavonoid, tanin, glikosida, saponin dan steroid/triterpenoid. EADP mengandung flavonoid, tanin, glikosida dan saponin. Hasil karakterisasi simplisia berturut-turut adalah kadar air (3,32%), kadar sari larut dalam air (12,18%), kadar simplisia sari larut dalam etanol (14,91%), kadar abu total (7,07%) dan kadar abu tidak larut asam (0,48%). EADP dapat menurunkan KGD tikus hiperglikemia, EADP 0,25 mL menunjukkan efek yang berbeda secara signifikan terhadap EADP 0,5 mL, 1 mL, dan kontrol positif (p)<0,05, EADP 0,5 mL dan 1 mL menunjukkan efek yang tidak berbeda secara signifikan antara keduanya dan terhadap kontrol positif (p)>0,05. Hal ini menunjukkan bahwa EADP 0,5 mL dan 1 mL memiliki efek penurunan KGD yang sama. EADP dapat menyembuhkan luka eksisi tikus hiperglikemia dengan meningkatkan persen pengurangan luka. EADP 0,25 mL, 0,5 mL, dan 1 mL menunjukkan efek yang berbeda secara signifikan antara perlakuan (p)<0,05, EADP 0,5 mL dan 1 mL menunjukkan efek yang berbeda secara signifikan terhadap kontrol positif (p)<0,05, dari hasil pengujian yang paling berpotensi dalam penyembuhan luka adalah EADP 0,5 mL sebesar 71,10 ± 1,78 %. EADP berpengaruh terhadap gambaran histopatologi kulit pada luka eksisi tikus hiperglikemia, dengan jumlah fibroblas pada hari ke-3, 7 dan 14 sebesar 48,60 ± 6,58; 79,20 ± 15,01; 44,60 ± 7,80 sel/lapang, peningkatan epitelisasi pada hari ke-3, 7 dan 14 sebesar 18,41 ± 2,39; 25,32 ± 6,02; 110,47 ± 25,30 μm. EADP 0,5 mL dapat meningkatkan ekspresi PDGF BB pada luka eksisi tikus hiperglikemia, pada hari ke-3, 7 dan 14 dengan jumlah ekspresi sebesar 144,60 ± 7,06; 170,20 ± 5,31; 184,00 ± 4,95 sel/lapang. Kesimpulan penelitian ini bahwa EADP dapat menurunkan KGD dan dapat menyembuhkan luka eksisi pada tikus hiperglikemia, EADP berpengaruh terhadap gambaran histopatologi pada luka eksisi tikus hiperglikemia dengan meningkatkan jumlah fibroblas dan epitelisasi, serta meningkatkan ekspresi faktor pertumbuhan PDGF BB yang berperan dalam penyembuhan luka.
- Based on empirical data, pirdot leaf decoction is believed by the people of Simalungun, Toba and Karo to cure diabetes and heal wounds. The aim of the study was to test the effect of pirdot leaves water extract (PLWE) tahat given orally in reducing glucose levels and healing excision wound in hyperglycemic rats. Pirdot leaf simplicia powder was extracted by infundation. Phytochemical screening and simplicia powder characterization and PLWE were carried out, testing the effect of PLWE administration on decreased BGL and wound healing excision of hyperglycemic rats, observing histopathological features and calculating PDGF BB expression score in excision of hyperglycemic rats. Statistical analysis was performed using one way ANOVA and continued with the Tukey test. Simplicia powder contains flavonoid, tannins, glycosides, saponins and steroids/triterpenoids. PLWE contains flavonoids, tannins, glycosides and saponins. The characterization results of PLWE were water content (3.32%), water soluble extract content (12.18%), soluble levels of simplicia extract in ethanol (14.91%), total ash content (7.07%) and acid-insoluble ash content (0.48%). PLWE can reduce BGL of hyperglycemic rats, PLWE 0.25 mL showed a significantly different effect on PLWE 0.5 mL, 1 mL, and positive control (p) <0.05, PLWE 0.5 mL and 1 mL showed an effect not significantly different between each other and the positive control (p)> 0.05. This shows that PLWE 0.5 mL and 1 mL have the same BGL reduction effect. PLWE can heal wounds from excision of hyperglycemic rats by increasing the percentage of wound reduction. PLWE 0.25 mL, 0.5 mL, and 1 mL showed a significantly different effect between treatment (p) <0.05, PLWE 0.5 mL and 1 mL showed a significantly different effect on positive control (p) <0.05. from the test results, the most potential in wound healing is 0.5 mL of PLWE (71.10 ± 1.78%). PLWE has an effect on the histopathological features of the skin in the wound excision of hyperglycemic rats, with the number of fibroblasts on days 3,7 and 14 at 48.60 ± 6.58; 79.20 ± 15.01; 44.60 ± 7.80 cells/field, increase in epithelialization on days 3.7 and 14 at 18.41 ± 2.39; 25.32 ± 6.02; 110.47 ± 25.30 μm. 0.5 mL of PLWE can increase PDGF BB expression in excision wound of hyperglycemic rats, on days 3, 7 and 14 with a total expression of 144.6 0 ± 7.06; 170.20 ± 5.31; 184.00 ± 4.95 cells/field. The conclusion of this study is that PLWE can reduce BGL and can heal excision wounds in hyperglycemic rats, PLWE has an effect on histopathological features in excision of hyperglycemic rats by increasing the number of fibroblasts and epithelialization, as well as increasing the expression of PDGF BB growth factors that play a role in wound healing.