Hubungan Tingkat Kosmopolitan Dengan Sikap Petani Padi Sawah Terhadap Kelompok Tani Di Kabupaten Deli Serdang. (Studi Hasil Kelompok Tani Kampung Baru, Tani Jaya, Hotma Jaya, Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam)

Main Author: Ernita Sri Dewi Sembiring
Other Authors: Ir. A.T.Hutajulu, MS
Format: Student Papers
Subjects:
Online Access: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/7432
Daftar Isi:
  • Tingkat kosmopolitan petani akan mempengaruhi cepat lambatnya petani menerima inovasi, sehingga petani diharapkan lebih aktif dalam mencari informasi baru. Peningkatan produktivitas padi dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya dengan membentuk kelompok tani di desa-desa dimana kelompok tani ini diharapkan dapat menjadi wadah dan sarana bagi petani untuk berkomunikasi dengan pemerintah maupun dengan petani lainnya. Tingkat kosmopolitan petani akan mempengaruhi sikapnya terhadap kelompok tani, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang hubungan tingkat kosmopolitan dengan sikap petani padi sawah terhadap kelompok tani. Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan bahwa desa tersebut mempunyai sarana transportasi yang lancar, dekat ke Lubuk Pakam dan Medan, sehingga diperkirakan mempunyai tingkat kosmopolitan yang tinggi. Penentuan sampel secara acak sederhana (Simple Random Sampling). Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Deskriftif, Skala Likert dan Korelasi Rank Spearman. Dari hasil penelitian diperoleh : Tingkat kosmopolitan petani padi sawah di daerah penelitian masih rendah dimana 40% petani mempunyai tingkat kosmopolitan sedang dan 60% tingkat kosmopolitannya rendah. Berdasarkan kelompok tani ternyata kelompok tani Kampung Baru, 20% mempunyai tingkat kosmopolitan sedang dan 13,33% petani tingkat kosmopolitannya rendah. Kelompok tani Tani Jaya, 6,67% mempunyai tingkat kosmopolitan sedang dan 26,67% tingkat kosmopolitannya rendah. Kelompok tani Hotma Jaya, sebanyak 13.33% mempunyai tingkat kosmopolitan sedang, dan 20% tingkat kosmopolitannya rendah. 2. Sikap petani padi sawah terhadap kelompok tani di daerah penelitian adalah negatif. Dimana 40% petani bersikap positif dan 60% bersikap negatif. Berdasarkan kelompok tani maka di kelompok tani Kampung Baru terdapat 23,33% petani yang bersikap positif dan 10% bersikap negatif. Pada kelompok tani Tani Jaya terdapat 13,33% petani yang bersikap positif dan 20% yang bersikap negatif. Pada kelompok tani Hotma Jaya terdapat 3,33% petani yang bersikap positif dan 30% yang bersikap negatif. 3. Terdapat hubungan antara tingkat kosmopolitan dengan sikap petani padi sawah terhadap kelompok tani, dimana semakin tinggi tingkat kosmopolitan semakin banyak petani yang bersikap positif terhadap kelompok tani. 4. Masalah-masalah yang dihadapi petani di daerah penelitian adalah kekurangan modal, kelompok tani yang tidak aktif secara terus menerus dan harga gabah yang rendah saat panen raya 5. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah petani di daerah penelitian adalah meminjam modal kepada petani lainnya, dan menyimpan gabah di kilang padi hingga harga gabah naik, menciptakan kegiatan baru dalam kelompok tani yang berguna bagi petani
  • 000309009