Daftar Isi:
  • Pengendalian Hama Terpadu ádalah teknologi pengendalian hama yang pendekatannya komprehensif berdasarkan ekologi yang dalam keadaan lingkungan mengusahakan pengintegrasian berbagai taktik pengendalian yang kompatibel satu sama lain serta mempertahankan kesehatan lingkungan dan menguntungkan bagi pihak lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Pengendalian Hama Terpadu pada petani padi di Tapanuli Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di 6 kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Selatan, 3 kecamatan yang ikut Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) dan 3 Kecamatan yang tidak ikut SLPHT. Dengan teknik pengumpulan data ádalah kuisioner. Dengan skala likert lima rintangan. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variable ekologi, ekonomi, dan teknologi dalam sistem pengendalian hama terpadu pada petani yang ikut SLPHT diperoleh koefisien regresi pada ekologi sebesar 0,106; pada ekonomi sebesar 0,100 dan pada varioabel teknologi diperoleh sebesar 0,077; sehingga diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,225 dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0, 474; dengan F hitung sebesar 7,63 dan F tabel sebesar 3,11 pada taraf ? sebesar 5 %. Pada variabel ekologi, ekonomi, dan teknologi dalam sistem pengendalian hama terpadu pada petani yang tidak ikut SLPHT diperoleh koefisien regresi pada ekologi sebesar - 0,046; pada ekonomi sebesar – 0,189 dan pada variabel teknologi diperoleh sebesar 0,294; sehingga diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,125 dan koefisien determinasi R2 sebesar 0,353. dengan F hitung sebesar 3,75 dan F tabel sebesar 3,11 pada tarap ? sebesar 5 %. Faktor ekologi, ekonomi, dan teknologi berpengaruh nyata terhadap penerapan PHT bagi petani yang ikut SLPHT dan bagi petani yang tidak ikut SLPHT.
  • 057004016