Penyidikan Kasus Tindak Pidana Pencurian dengan Pemberatan di Wilayah Hukum Polsek Medan Baru

Main Author: Pasaribu, Nasrun
Other Authors: Ablisar, Madiasa, Mulyadi, Mahmud, Ikhsan, Edy
Format: Thesis application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/392
Daftar Isi:
  • Investigation is investigating a series of actions in terms and in the manner set forth in this law to search for and collect evidence with evidence that makes light of the crime that occurred and to find the suspect. One of the criminal offense of criminal disturbing the public lately is theft, one of which is theft by weighting. Criminal acts of theft with aggravating elements or in doctrine also often called or qualified theft, ie theft in the form of principal or ordinary theft coupled with aggravating elements. The purpose of this study to determine investigation of criminal cases of theft by weighting were conducted by police in Medan Baru police. The research problems are that how the implementation of the investigation of criminal offenses of theft by weighting in the jurisdiction of New Medan police? What are the factors inhibiting the investigation of the crime of theft by weighting in the jurisdiction of New Medan police? To answer these problems do research with normative juridical and sociological juridical. Source of research data is of primary legal materials, secondary law, and tertiary legal materials. The collection of data through primary data through field studies (field research) by interviewing informants namely Medan police chief and a New Investigator, and secondary data through library research (library research). Based on these results the investigation of cases of theft by weighting in the jurisdiction of the Police of Medan recently directed in accordance with the modus operandi committed by the suspect or offender is breaking the windshield, crack or mengempeskan car tires, housebreaking / store, damaging the lock rail and use the keys T, using a false key, deprivation bag, bank ATM burglary. Factors that become an obstacle in the process of investigating the case of theft by weighting that barriers of law, resistance from law enforcement, and obstacles of legal culture. Police investigators are advised to continue a relationship of coordination with the public prosecutor, is not passive or wait and expected to be more proactive in order to resolve the criminal case of theft by weighting takes place quickly.
  • Penyidikan merupakan serangkaian tindakan penyidik dalam hal danmenurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari sertamengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya. Salah satu tindak pidana kriminal yang meresahkan masyarakat akhir-akhir ini adalah pencurian, salah satunya adalah pencurian dengan pemberatan. Tindak pidana pencurian dengan unsur-unsur yang memberatkan atau di dalam doktrin juga sering disebut gewualificeerde distal atau pencurian berkualifikasi, yaitu pencurian dalam bentuk pokok atau pencurian biasa ditambah dengan unsur-unsur yang memberatkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penyidikan kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang dilakukan oleh Polisi di Polsek Medan Baru. Rumusan masalah penelitian ini yaitu bagaimanakah pelaksanaan penyidikan tindak pidana pencurian dengan pemberatan di wilayah hukum Polsek Medan Baru?Apakah faktor penghambat penyidikan kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan di wilayah hukum Polsek Medan Baru? Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan penelitian dengan pendekatan yuridis normatif dan yuridis sosiologis. Sumber data penelitian yaitu dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tertier. Pengumpulan data melalui data primer melalui studi lapangan (field research) dengan mewawancarai informan yaitu Kapolsek dan Penyidik Medan Baru, dan data sekunder melalui studi kepustakaan (library research). Berdasarkan hasil penelitian tersebut penyidikan kasus pencurian dengan pemberatan di wilayah hukum Polsek Medan baru diarahkan sesuai dengan modus operandi yang dilakukan oleh tersangka atau pelaku yaitu memecahkan kaca mobil, memecahkan atau mengempeskan ban mobil, membongkar rumah/toko, merusak gembok kereta dan menggunakan kunci T, menggunakan kunci palsu, perampasan tas, pembobolan ATM bank. Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam proses penyidikan kasus pencurian dengan pemberatan yaitu hambatan dari undang-undang, hambatan dari penegak hukum, dan hambatan dari budaya hukum. Disarankan penyidik Polri untuk senantiasa menjalin hubungan koordinasi dengan penuntut umum, tidak bersifat pasif atau menunggu dan diharapkan lebih proaktif agar dapat menyelesaikan perkara tindak pidana pencurian dengan pemberatan berlangsung dengan cepat.
  • Tesis Magister