Pengaruh Sistem Tanam Dan Umur Bibit Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Padi Sawah (Oryza Sativa L.)
Main Author: | Lubis, Elfrida |
---|---|
Other Authors: | Damanik, B. Sengli J., Napitupulu, J.A. |
Format: | Masters |
Bahasa: | ind |
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/3896 |
Daftar Isi:
- Bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan taraf optimal dari perlakuan Sistem Tanam (S), Varietas (V), Umur Bibit (U) dan Interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah. Dilaksanakan di Kebun Percobaan Instansi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (Ins. P2TP) di Pasar Miring, jalan Raya Galang Km 8,2 Kecamatan Merbabu, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara, pada bulan Mei s/d Agustus 2003. Menggunakan Rancangan Petak Terpisah-pisah dimana Sistem Tanam (S) sebagai Petak Utama (PU) terdiri dari 2 jenis yaitu Sistem Tanam Legowo (S1) dan Sistem Tegal (S2). Sebagai Anak Petak (AP) adalah Varietas terdiri 4 jenis yaitu IR-64 (V1), Ciherang (V2), Singkil (V3) dan Sunggal (V4). Sebagai Anak-Anak Petak adalah Umur Bibit terdiri 4 taraf yaitu Umur 12 hari (U1), Umur 15 hari (U2), Umur 18 hari (U3) dan Umur 21 hari (U4). Peubah yang diamati adalah Tinggi Tanaman, Jumlah Anakan per Rumpun, Luas Helai Daun, Indek Luas Daun, Jumlah Butir per Rumpun, Jumlah Gabah berisi per Malai, Persentase Gabah Hampa per Malai, Bobot Total Gabah Kering Panen, Bobot 1000 butir Gabah Kering dan Bobot Bio Massa Jerami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan tertinggi tinggi tanaman diperoleh pada kombinasi S2U2 (97,63 cm), jumlah anakan per rumpun terbanyak pada S2U2 (23,13 batang) dan V3U3 (23,20 batang), jumlah malai per rumpun terbanyak pada S1U3 (14,48 tangkai) dan V3U3 (19,00 tangkai), sedangkan pada parameter luas helaian daun per rumpun dan indeks luas daun untuk seluruh perlakuan memberikan pengaruh tidak nyata. Jumlah gabah berisi per malai terbanyak diperoleh pada S1U3 (88,15 butir), persentase gabah hampa paling sedikit pada S1V1U3 (9,07%), bobot total gabah kering panen per petak terbesar pada SlV4U3 (21,93 kg), bobot 1000 butir gabah kering pada S2V2U1 (30,17 kg) dan bobot biomassa jerami diperoleh pada V3U4 (1,10 ton).
- 06003657