Implementasi Peran Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak (Studi Kasus Badan Pemasyarakatan Kelas I Medan)
Main Author: | Jan Piter Daniel |
---|---|
Other Authors: | Prof. Warsani, SH |
Format: | Student Papers |
Bahasa: | ind |
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/13046 http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/36570 |
Daftar Isi:
- Anak merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan nasional. Dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, diperlukan pembinaan secara terus menerus demi kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan nsik, mental, dan social serta perlindungan dari segala kemungkinan yang membahayakan bagi anak. Penyimpangan tingkah laku atau perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh anak disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya dampak negatif dari perkembangan pembangunan yang cepat, arus globalisasi di bidang komunikasi dan informasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan gaya dan cara hidup sebagian orang tua yang akhimya membawa perubahan sosial yang mendasar dalam kehidupan masyarakat yang sangat mempengaruhi nilai dan perilaku anak. Oleh karena itu dalam menganggulangi perbuatan dan tingkah laku anak nakal perlu dipertimbangkan pertumbuhan dan perkembangan mental anak dengan tetap memperhatikan kepentingan anak. Dengan lahirnya Undang-Undang No.3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak maka penyelesaian perkara anak nakal telah mengarah kepada upaya perlindungan terhadap anak. Hal ini didukung dengan adanya peran dari pembimbing kemasyarakatan dari Balai Pemasyarakatan yang bertugas untuk membuat laporan hasil penelitian kemasyarakatan yang selanjutnya menjadi pertimbangan bagi hakim dalam menjatuhkan putusan bagi anak. Namun dalam pelaksanaannya, Balai Pemasyarakatan sering kali tidak menjalankan tugasnya sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang No.3 Tahun 1997. Yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana peranan Balai Pemasyarakatan dalam peradilan pidana anak dan faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan tugas dan Balai Pemasyarakatan. Metode penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research) baik berupa buku-buku ilmiah, majalah, hasil-hasil seminar maupun perundang-undangan yang berhubungan dengan materi pokok yang dibahas dan penelitian lapangan yaitu dengan melakukan wawancara pada petugas Balai Pemasyarakatan Klas I Medan. Peran Balai Pemasyarakatan adalah membantu memperlancar tugas penyidik, penuntut umum, dan hakim dalam perkara anak nakal dengan membuat laporan hasil penelitian kemasyarakatan. Namun dalam menjalankan tugasnya, Balai Pemasyarakatan Klas I Medan menghadapi hambatan-hambatan berupa masih kurangnya pemahaman dari masyarakat khususnya keluarga dari klien akan pentingnya hasil penelitian kemasyarakatan, kurangnya sarana dan prasarana, keterbatasan dana dalam melakukan penelitian kemasyarakatan, kurangnya pendidikan dan. pelatihan, masih kurangnya sosialisasi tentang peran dari pembimbing kemasyarakatan dari Balai Pemasyarakatan, masih belum adanya sistem informasi data dan identitas yang akurat. Namun selain hal-hal yang menghambat tersebut diatas, Balai Pemasyarakatan juga didukung oleh hal-hal yang membantu pelaksanaan tugasnya yaitu adanya keterbukaan dari semua pihak yang terkait dan tunjangan gaji yang cukup.
- 020200164