Gambaran Konflik Pada Individu Yang Menikah Semarga Suku Batak Toba
Main Author: | Novelita, Maria |
---|---|
Other Authors: | Nauly, Meutia |
Format: | Student Papers |
Bahasa: | ind |
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/34484 |
Daftar Isi:
- Konflik merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan manusia (Deutsch, 1994). Lewin (dalam Lindzey & Hall, 1985) menjelaskan bahwa konflik adalah keadaan dimana dorongan-dorongan di dalam diri seseorang berlawanan arah dan hampir sama kekuatannya. Berdasarkan Lahey (2003) konflik adalah keadaan dimana dua atau lebih motif tidak dapat dipuaskan karena mereka saling mengganggu satu sama lain. Adanya larangan untuk menikah semarga suku Batak Toba dengan pasangan yang menikah semarga menimbulkan dua wilayah yang berlawanan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran konflik interpersonal dan konflik intrapersonal pada individu yang menikah semarga dapat dilihat melalui empat tipe konflik intrapersonal Lewin yaitu approach-approach conflict (konflik mendekat-mendekat), approach-avoidance conflict(konflik mendekat-menjauh), avoidance-avoidance confict (konflik menjauh-menjauh) dan multiple approach-avoidance conflict (konflik ganda menjauh-mendekat). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jumlah responden utama sebanyak dua orang. Teknik pengambilan responden dilakukan dengan conceptual construct sampling. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam dan observasi sebagai metode pendukung. Penelitian dilakukan di dua tempat berbeda, yaitu di kota Balige dan Siantar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua responden memiliki tipe konflik intrapersonal yaitu approach-approach (konflik mendekat-mendekat) dan avoidance-approach conflict (konflik mendekat menjauh). Kedua responden juga mengalami konflik interpersonal.
- 071301083