Studi Sebaran Industri Pengerjaan Kayu di Kota Medan
| Main Author: | Sinaga, March Andreas |
|---|---|
| Other Authors: | Azhar, Irawati, Herianto, Apri |
| Format: | Bachelors application/pdf |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
, 2018
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/3273 |
Daftar Isi:
- 111201053
- Timber utilization in Indonesia is still inefficient because the amount of timber utilized is generally still low compared to the volume of logged timber. The parts of trees such as stumps, branches, twigs and stems of the defect are generally left out in the forest and become waste, the type of wood in circulation and the location where the sale of wood is still not widely known by the public in general., Often found differences in perception between prospective buyers and the timber industry, both in terms of the type of wood, the function of wood and the price of wood. Wood waste from the rest of the production process of woodworking much only wasted and accumulate without any processing more useful. This study aims to determine the types of timber traded, know the sort of wood and waste and the spread of timber industry in Medan. The required objects used are woodworking industry, wood waste and wood waste in wood processing industry in Medan City. The technique used in collecting samples using saturated sampling method (census). The results of this study show sawmills in Medan City amounted to 71 industries, the number of workers in the city of Medan summary 91 people, the income of workers in the sawmilling industry in the city of Medan starting from Rp. 900,000 to Rp. 2.500.000, The price of woodworking products in Medan City depends on the type of wood used and the level of complexity and raw materials come from inside and outside the city of Medan and outside the province of North Sumatra.
- Pemanfaatan kayu di Indonesia sampai saat ini masih kurang efisien karena jumlah kayu yang dimanfaatkan pada umumnya masih rendah dibandingkan dengan volume kayu yang ditebang. Bagian – bagian pohon seperti tunggak, cabang, ranting, dan batang yang cacat umumnya ditinggalkan begitu saja di hutan dan menjadi limbah,Jenis kayu yang beredar serta lokasi tempat penjualan kayu masih banyak belum diketahui oleh masyarakat pada umumnya., sering sekali dijumpai perbedaan persepsi antara calon pembeli dan pihak industri pengerjaan kayu, baik dari segi jenis kayu, fungsi kayu tersebut serta harga kayu. Limbah kayu dari sisa proses produksi pengerjaan kayu banyak hanya terbuang dan menumpuk begitu saja tanpa ada pengolahan yang lebih bermanfaat .Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis kayu yang diperdagangkan, mengetahui sortimen kayu maupun limbah serta penyebaran industri perkayuan di Kota Medan. Objek yang diperlukan digunakan adalah industri pengerjaan kayu, limbah kayu serta limbah kayu di industri pengeolahan kayu di Kota Medan.Teknik yang digunakan dalam pengumpulan sampel menggunakan metode sampling jenuh (sensus).Hasil penelitian ini menunjukan industri penggergajian kayu di Kota Medan berjumlah 71 industri, jumlah pekerja di Kota Medan nerjumlah 91 orang, pendapatan pekerja di industri penggergajian kayu di Kota Medan mulai dari Rp. 900.000 hingga Rp. 2.500.000, Harga produk pengerjaan kayu di Kota Medan tergantung dari jenis kayu yang digunakan serta tingkat kerumitannya dan bahan bakunya berasal dari dalam dan luar Kota Medan serta luar provinsi Sumatera Utara.