Pemanfaatan Tawas (A12(S04)3) dalam Metode Fluidisasi dan Clarifier Untuk Menurunkan Kadar Fosfat pada Limbah Deterjen di Laundry Kota Medan Tahun 2005
Main Author: | Harahap, Ira Madianna |
---|---|
Other Authors: | Nurmaini, Chahaya, Indra |
Format: | Student Papers |
Bahasa: | ind |
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/31998 |
Daftar Isi:
- Laundry merupakan salah satu industri jasa yang dewasa ini mengalami perkembangan yang pesat. Seiring dengan perkembangannya, air buangan laundry yang mengandung senyawa fosfat yang berasal dari penggunaan deterjen menimbulkan permasalahan bagi lingkungan perairan yaitu menyebabkan terjadinya eutrofikasi. Berdasarkan Kep Men LH No.51/MENLH/10/1995 kadar maksimum fosfat yang boleh dibuang yaitu 2 mg/l agar tidak menimbulkan dampak yang buruk bagi manusia dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan tawas dalam metode fluidisasi dan clarifier dalam menurunkan kadar fosfat dalam air limbah deterjen sehingga memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan. Pemanfaatan tawas dengan beberapa dosis yaitu 0,1 gr, 0,5 gr, 1 gr, 2 gr, dan 3 gr dalam 1 liter air limbah diuji pada penelitian ini. Tawas dalam metode fluidisasi dan clarifier dapat dimanfaatkan untuk pengolahan air limbah yaitu sebagai koagulan untuk mengadsorpsi fosfat dalam air limbah deterjen. Metode fluidisasi digunakan untuk mempercepat terjadinya reaksi antara senyawa fosfat dengan tawas, sedangkan clarifier berfungsi untuk memisahkan endapan yang terbentuk sehingga mengendap di bagian dasar tangki clarifier yang berbentuk kerucut. Jenis penelitian ini adalah survey yang bersifat deskriptif. Data mengenai kandungan fosfat dalam air limbah deterjen diperoleh dan analisa kuantitatif di laboratorium. Setelah dilakukan penelitian dan pemeriksaan laboratorium diperoleh kadar fosfat sebelum penambahan tawas dalam metode fluidisasi dan clarifier yaitu 4,77 mg/l, sedangkan kadar fosfat setelah penambahan tawas dalam metode fluidisasi dan clarifier yaitu 1,53 mg/l; 1,72 mg/l; 1,41 mg/l; 0,89 mg/l dan 0,58 mg/l. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian adalah bahwa tawas dalam metode fluidisasi dan clarifier dapat menurunkan kadar fosfat pada air limbah deterjen sehingga memenuhi Kep Men LH No.51/MENLH/10/1995. Disarankan untuk laundry yang ada di kota Medan untuk melakukan pengolahan air limbah untuk menurunkan kadar fosfat terlebih dahulu sebelum membuangnya ke badan air.
- 011000148