Hubungan Faktor Sosiodemografi PUS Non Akseptor KB dengan Tingkat Kebutuhan Ber-KB di Kelurahan Wek VI Padangsidimpnan Selatan Tahun 2005

Main Author: Padang, Hafni Juwita Harahap
Other Authors: Yustina, Ida, Fauzi
Format: Student Papers
Bahasa: ind
Subjects:
Online Access: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/31889
Daftar Isi:
  • Dalam setiap usaha pembangunan, faktor penduduk selalu menempati posisi sentral, karena penduduk di samping menjadi sasaran pembangunan sekaligus berfungsi sebagai perencana dan pelaksana pembangunan itu sendiri. Secara ekstrim dapat dikatakan bahwa usaha pembangunan timbul karena adanya upaya memenuhi kebutuhan manusia yang disebut penduduk. Tetapi pembangunan tidak mungkin ada bila tidak ada manusia yang melaksanakan, merencanakan dan mengaturnya. Setiap manusia mempunyai kebutuhan baik kebutuhan primer maupun sekunder, dan kebutuhan itu selalu bertambah dari waktu ke waktu. Perbandingan antara kebutuhan dan penyediaan selalu tidak seimbang sehingga terdapat jurang perbedaan antara keduanya. Jurang perbedaan itulah yang menyebabkan timbulnya masalah kependudukan. Masalah kependudukan bahkan saat ini sudah menjadi masalah dunia, terutama di negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia (BKKBN, 2000). Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukkan, penduduk Indonesia berjumlah 215,3 juta jiwa dan menduduki urutan ketiga terbesar di dunia sesudah RRC dan India. Laju pertumbuhan penduduk yang masih tinggi (1.50 %), mengandung arti bahwa sekitar 3,2 juta penduduk bertambah tiap tahun di seluruh Indonesia. Hal ini tentu membawa implikasi-implikasi yang tidak kecil bagi pembangunan dan penyediaan kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, pelayanan kesehatan dan penyediaan lapangan kerja (BKKBN, 2000).
  • 011000066