Berita Penyerangan Jamaah Ahmadiyah (Analisis Framing Tentang Pemberitaan Penyerangan Jamaah Ahmadiyah Pada Majalah Tempo dan Sabili)
Main Author: | Rangkuti, Ahmad Rosadi |
---|---|
Other Authors: | Purba, Amir |
Format: | Student Papers |
Bahasa: | ind |
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/28738 |
Daftar Isi:
- Skripsi ini berjudul Berita Penyerangan Jamaah Ahmadiyah (Analisis Framing Tentang Pemberitaan Penyerangan Jamaah Ahmadiyah Pada Majalah Tempo dan Sabili). Tujuan peneliti untuk meneliti ini, yang pertama, untuk mengetahui bagaimana Tempo dan Sabili memandang kasus penyerangan Jamaah Ahmadiyah ini. Kemudian untuk mengetahui siapa yang dianggap Tempo dan Sabili menjadi penyebab kerusuhan ini. Selanjutnya peneliti ingin mengetahui evaluasi moral apa yang diberikan kepada kelompok Ahmadiyah maupun Ormas Islam. Dan yang terakhir peneliti ingin mengetahui rekomendasi apa yang diberikan Tempo dan Sabili terhadap masalah ini. Penelitian ini memfokuskan pada penelitian analisis isi media kualitatif. Pendekatan dalam penelitian ini memakai paradigma konstruktivis. Pisau analisis yang digunakan peneliti adalah teknik analisis framing yang dibuat Robert N. Entman. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha meneliti bagaimana konstruksi berita pada majalah Tempo dan Sabili dalam membingkai berita terkait penyerangan Ahmadiyah. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan empat perangkat unit analisis untuk melihat bagaimana sebuah media membingkai suatu masalah: Pendefenisian masalah (define problem), memperkirakan sumber masalah (diagnoses causes), membuat keputusan moral (make moral judgement), dan menekankan penyelesaian (treatment recommendation) Dalam penelitian ini, subjek penelitian yang diambil peneliti adalah majalah Tempo dan Sabili. Adapun objek penelitian yang diambil adalah pemberitaan yang berhubungan dengan kasus penyerangan Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Setelah dikumpulkan, terdapat tiga edisi majalah Tempo dan Sabili yang memuat berita terkait kasus ini. Adapun majalah yang peneliti teliti adalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011 yang dimuat di rubrik Laporan Utama. Selanjutnya Tempo edisi 21-27 Februari dalam rubrik laporan utama. Dan Tempo edisi 7-13 Maret 2011 dalam rubrik Hukum. Sabili edisi 14 Tahun XVIII 3 Maret 2011 yang diangkat di rubrik Telaah Utama. Kemudian Sabili edisi 15 Tahun XVIII 17 Maret 2011pada rubrik Indonesia Kita. Terakhir Sabili edisi 16 Tahun XVIII 7 April 2011 yang ditempatkan di rubrik yang sama dengan edisi sebelumnya, Indonesia Kita. Hasil penelitian yang penulis dapat adalah, pemberitaan majalah Tempo cenderung lebih memihak kepada pihak Jamaah Ahmadiyah. Sedangkan majalah Sabili lebih berpihak kepada ormas Islam. Hal ini terlihat dari pemilihan nasrasumber dan pendefenisian masalah yang dikedepankan masing-masing media massa yang menjadi objek penelitian ini. Majalah Tempo menganggap kasus ini sebagai masalah hukum atas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan ormas Islam terhadap Jamaah Ahmadiyah. Oleh sebab itu Tempo merekomendasikan agar pemerintah menghukum pelaku pelanggaran HAM tersebut. Demikian halnya dengan majalah Sabili, majalah ini juga menganggap kasus ini sebagai masalah hukum. Hanya saja Sabili menilai pelanggaran hukum tersebut atas dasar penodaan ideologi atau penistaan agama yang dilakukan Ahmadiyah terhadap agama Islam. Sabili pun merekomendasikan agar pemerintah membubarkan Ahmadiyah dan menindak pelaku penistaan agama sesuai hukum yang berlaku.
- 070904073