Hubungan Intensitas Kebisingan dengan Gangguan Pendengaran pada Tenaga Kerja di Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit PT. Salim Ivomas Pratama Tbk, Perkebunan Sungai Dua Kabupaten Rokan Hilir Riau Tahun 2017

Main Author: Marpaung, Ruth Dameria
Other Authors: Silaban, Gerry
Format: Bachelors application/pdf
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2221
Daftar Isi:
  • 131000279
  • Noise at work can reduce working calm, also resulting in decreased hearing power and may eventually lead to persistent deafness to exposed workforce. The purpose of this study is to determine the relationship of noise with hearing loss in the labor of production at PT. Salim Ivomas Pratama Tbk. This research uses analytic survey type research with cross sectional research design, research done in PT. Salim Ivomas Pratama Tbk from February 2017 to completion. The research population is production workers in 4 different stations as many as 22 people. Sampling technique in this study is the total sampling and obtained the number of samples of 22 people. The result of noise intensity measurement at 4 stations was obtained from the company. The engine room and kernel stations have a noise intensity above the Threshold Threshold (85 dB) while the noise and clarification stations are below the Threshold Limit Value (85 dB). For hearing loss examination using audiometer oscilla SM 950, for the right ear of 22 people obtained 11 people had normal hearing and 11 people had light deafness, for the left ear of 22 people obtained 12 people had normal hearing, 9 people had light deafness and 1 person experiencing severe deafness. Spearman Correlation test results show that there is a noise relationship with hearing loss in labor shown with p = 0.000 for the right ear and p = 0.001 for the left ear. To the company it is advisable to conduct counseling and socialization to the workers about the importance of using ear protective equipment while working in noisy working environment.
  • Kebisingan di tempat kerja dapat mengurangi ketenangan kerja, juga mengakibatkan penurunan daya dengar dan akhirnya dapat mengakibatkan ketulian menetap kepada tenaga kerja yang terpapar kebisingan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebisingan dengan gangguan pendengaran pada tenaga kerja bagian produksi di PT. Salim Ivomas Pratama Tbk. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik dengan desain penelitian cross sectional, penelitian dilakukan di PT. Salim Ivomas Pratama Tbk mulai Februari 2017 sampai dengan selesai. Populasi penelitian yaitu pekerja bagian produksi di 4 stasiun berbeda sebanyak 22 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 22 orang. Hasil pengukuran intensitas kebisingan pada 4 stasiun diperoleh dari perusahaan. Stasiun kamar mesin dan kernel memiliki intensitas kebisingan diatas Nilai Ambang Batas (85 dB) sedangkan stasiun press dan klarifikasi tingkat kebisingannya masih dibawah Nilai Ambang Batas (85 dB). Untuk pemeriksaan gangguan pendengaran menggunakan audiometer oscilla SM 950, untuk telinga kanan dari 22 orang diperoleh 11 orang mempunyai pendengaran normal dan 11 orang mengalami tuli ringan, untuk telinga kiri dari 22 orang diperoleh 12 orang mempunyai pendengaran normal, 9 orang mengalami tuli ringan dan 1 orang mengalami tuli berat. Hasil uji Korelasi Spearman menunjukkan bahwa ada hubungan kebisingan dengan gangguan pendengaran pada tenaga kerja ditunjukkan dengan p = 0,000 untuk telinga kanan dan p = 0,001 untuk telinga kiri. Kepada perusahaan disarankan untuk mengadakan penyuluhan dan sosialisasi kepada pekerja akan pentingnya pemakaian alat pelindung telinga saat bekerja di lingkungan kerja yang bising.