Antidiabetic Activity of Ethanol Extract from Bitter Gourd Fruit (Momordica Charantia L.) by Using Alpha Amylase Enzyme Inhibition
| Main Author: | Roosli, Muhammad Hilmi Bin |
|---|---|
| Other Authors: | Marianne, Satria, Denny |
| Format: | Bachelors application/pdf |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
Universitas Sumatera Utara
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/20833 |
Daftar Isi:
- 88 Halaman
- Latar Belakang: Diabetes adalah salah satu penyakit tidak menular yang utama. Hal ini ditandai dengan hiperglikemia yang kadar gula darahnya meningkat karena pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau sel-sel yang tidak mampu merespons produksi insulin. Pare atau (Momordica charantia L.) sering digunakan di banyak daerah sebagai obat alternatif. Hal ini disebabkan oleh efek potensi pare yang dapat menurunkan glukosa darah dalam tubuh. Oleh karena itu penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektivitas buah pare dalam terapi. Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mempelajari tentang metabolit sekunder yang terdapat pada buah Momordica charantia L. dan juga untuk menentukan persentase penghambatan antidiabetik buah Momordica charantia L. dalam spektrofotometer UV-visible. Metode: Penelitian ini dilakukan berdasarkan metode eksperimental yang meliputi beberapa langkah seperti pengumpulan buah pare, identifikasi, persiapan dan ekstraksi simplisia, karakterisasi dan standarisasi antara ekstrak dan simplisia. Ekstraksi dilakukan dengan teknik maserasi menggunakan etanol 96% sebagai pelarut.Uji antidiabetes menggunakan metode inhibisi enzim α-amilase dengan menggunakan alat UV spektrofotometer visible dengan gelombang sebanyak 409 nm .Sampel dibandingkan dengan acarbose yang bertindak sebagai kontrol positif dalam metode ini.Konsentrasi ekstraksi uji Momordica charantia L. dimulai dengan 0 (blanko), 200, 400, 600, 800 μg/ml dan untuk pembanding dengan 0, 25, 50, 100, 200 μg/ml. Hasil dinyatakan dalam nilai rata-rata, standar deviasi dengan menggunakan uji-t dan uji normalitas. Hasil: Hasil skrining fitokimia positif dengan adanya metabolit sekunder saponin, tanin, alkaloid, steroid/triterpenoid dan glikosida. Untuk karakterisasi standar tanaman seperti kadar air, kadar yang larut dalam etanol, kadar yang larut dalam air, abu total dan abu tidak larut asam memenuhi parameter standar. Persen penghambatan meningkat dengan meningkatnya konsentrasi tetapi dalam kasus tertentu itu akan menurun dibandingkan dengan acarbose.Hasil nilai IC50 untuk pare adalah 539.82 ± 15.65 μg/ml dan untuk acarbose 100.85 ± 8.5 μg/ml. Hasilnya pare lebih lemah dibandingkan dengan acarbose. Hasil perbandingan keduanya menunjukkan signifikan 0.00 (p < 0.05). Kesimpulan: Ekstrak etanol Momordica charantia L.memenuhi persyaratan karakteristik tetapi untuk penghambatan enzim hanya terjadi pada konsentrasi tertentu. Nilai IC50 secara relatif adalah lemah.
- Background: Diabetes is one of major noncommunicable diseases. It is characterized by hyperglycaemia which elevated blood glucose level due to pancreas do not produce sufficient insulin or cells unable to respond to the insulin produced. Bitter gourd (Momordica charantia L.) is often used in many regions as an alternative medicine. This is due to its potency effect which can lowered the blood glucose in a body. Therefore, this research is to identify the effectiveness of bitter gourd in therapy. Objective: This research was to identify and study about secondary metabolites that present in Momordica charantia L. fruit and also to determine the percent of inhibiton and extend range of antidiabetic activity of Momordica charantia L. fruit in UV-visible Spectrophotometer. Method: This research was done based on experimental method which include several steps such as collection of bitter gourd fruits, identification, simplicia preparation and extract, characterization and standardization between extract and simplicia.These tests were done by using ethanol 96% as solvent for the maceration test. The method were done by using inhibition of α-amylase by using UV-visible spectrophotometer at 409 nm. Sample were compared with acarbose which act as a positive control in this method. EEMC sample started with 0 (blank sample), 200, 400, 600, 800 μg/ml. and for acarbose with 0, 25, 50, 100, 200 μg/ml. Results were expressed in mean, standard deviation by using t-test and normality test. Results: The results achieved such positive in the presence of secondary metabolites such as saponin, tannin, alkaloid, steroid/triterpenoid and glycoside. For standard characterization of plants such as water content, ethanol-soluble content, water-soluble content, total ash and acid insoluble ash fulfilled the standard parameter. Percent of inhibition increase as the concentration increase but at some point it will decline compared to acarbose. The result of IC50 values for EEMC was 539.82 ± 15.65 μg/ml and for acarbose 100.85 ± 8.5 μg/ml. The results were relatively weak or low compare to acarbose. Results for both comparison shows significance with EEMC around 0.00 (p < 0.05). Conclusion: Momordica charantia L. extract was fulfilled all characteristic requirement but percent inhibition of enzyme only occur at certain concentration. The IC50 is relatively weak.