Rancangan Perbaikan Strategi Pemeliharaan pada Stasiun Paper Machine di PT. XYZ

Main Author: Situngkir, Dejoi Irfian
Other Authors: Matondang, A. Rahim, Nazaruddin
Format: Masters application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Sumatera Utara , 2019
Subjects:
Online Access: http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/20760
Daftar Isi:
  • 120 Halaman
  • Pemeliharaan adalah fungsi yang memonitor dan memelihara fasilitas pabrik, peralatan, dan fasilitas kerja dengan merancang, mengatur, menangani, dan memeriksa pekerjaan untuk menjamin fungsi dari unit selama waktu operasi (uptime) dan meminimisasi selang waktu berhenti (downtime) yang diakibatkan oleh adanya kerusakan maupun perbaikan. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang menghasilkan produk berupa kertas rokok dalam bentuk bobbin (gulungan kecil) dan ream (lembaran kertas A3). Hasil pengamatan awal menunjukkan bahwa tingginya kegagalan fungsi mesin menyebabkan efisiensi mesin sangat rendah. Efisiensi mesin memberikan pengaruh yang cukup besar bagi produktivitas perusahaan. Rendahnya efisiensi mesin mengakibatkan perusahaan tidak bisa lebih leluasa memperluas pasar dan pesanan pelanggan dalam kuantitas yang tinggi. Dalam hal ini, dilakukan upaya peningkatan efisiensi paper machine menggunakan metode Reliability Centered Maintenance. Hasil analisa FMEA menunjukkan bahwa bearing bush, antifriction bearing, carbon guide, press capter dan lock washer merupakan komponen yang memiliki tingkat prioritas paling tinggi.Tindakan pemeliharaan yang dapat dilakukan perusahaan berdasarkan penelitian ini adalah untuk menyesuaikan ukuran perawatan dengan kategori komponen penting. Komponen dengan kategori Condition Directed diperlakukan melalui pembersihan dan inspeksi. Kategori Time Directed diperlakukan dengan mengganti dan memperbaiki komponen sesuai dengan jadwal yang dihitung melalui pendekatan pengujian distribusi dan Mean Time To Failure (MTTF). Hasil perhitungan RCM menunjukkan adanya perbedaan rata - rata nilai reliabilitas sebelum dan sesudah aplikasi RCM yaitu 0,5231 dengan 0,9393. Kenaikan nilai reliabilitas ini menyebabkan turunnya nilai downtime yang dibuktikan dengan meningkatnya ketersediaan (Availability) komponen kritis.