Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan pada Pekerja Las Besi di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Tahun 2017
| Main Author: | Masni |
|---|---|
| Other Authors: | Ashar, Taufik, Silaban, Gerry |
| Format: | Masters application/pdf |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
Universitas Sumatera Utara
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/20026 |
Daftar Isi:
- 149 Halaman
- Dermatitis caused by work is one of the occupational diseases which usually occur in the society, and one of dermatitis caused by welding is irritant contact dermatitis. The objective of the research was to analyze some factors which were correlated with the incidence of irritant contact dermatitis in iron welding workers at Kelurahan Binjai, Medan Denai Subdistrict, in 2017. The research used quantitative analytic method with cross sectional design. The population was 53 iron welding workers at Kelurahan Binjai, and all of them were used "as the samples (total sampling). The data were gathered by using questionnaires and observation and analyzed by using Chi Square test and multiple logistic regression analysis. Independent variables were age, length of exposure, length of service, knowledge, attitude, and the use of APD (personal protective device), while dependent variable was irritant contact dermatitis. The result of the research showed that 24.5% of the respondents underwent the incidence of irritant contact dermatitis. The length of exposure (p=0.032), knowledge (p=0.046), and the use of APD (p=0.033) influenced the incidence of irritant contact dermatitis in the iron welding workers at Kelurahan Binjai. The variable which the most dominant influence was the use of APD. It is recommended that the owners of the welding shops provide APDs according to the standard needed by the workers and give information to them, especially the new workers, about the occupational risk.
- Penyakit kulit akibat kerja merupakan salah satu penyakit akibat kerja (occupational disease) yang banyak terjadi pada masyarakat. Salah satu penyakit kulit akibat kerja pengelas adalah dermatitis kontak iritan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak iritan pada pekerja las besi di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Tahun 2017. Jenis penelitian menggunakan metode kuantitatif merupakan penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Populasi adalah seluruh pekerja las yang berada di Wilayah Kelurahan Binjai yang berjumlah 53 orang dan seluruhnya menjadi sampel dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian kuesioner dan observasi. Analisa data dengan chi square dan regresi logistik berganda.Variabel independen dalam penelitian ini adalah adalah umur, lama pajanan, masa kerja, pengetahuan, sikap dan penggunaan alat pelindung diri (APD) sedangkan variabel dependen dermatitis kontak iritan. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 24,5% pekerja las mengalami kejadian dermatitis kontak iritan. Lama pajanan (p=0,032;RP=4,552; 95% CI = 1,115-18,573), pengetahuan (p=0,046; RP=4,99; 95% CI = 1,203-20,050) dan penggunaan APD (p=0,033 RP=5,667; 95% CI = 0,801;40,009) berhubungan dengan kejadian dermatitis dan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak iritan pada pekerja las di Kelurahan Binjai adalah penggunaan APD. Disarankan kepada Dinas Ketenagakerjaan diharapakan melakukan pengawasan pada industri sektor informal, kepada pemilik bengkel las sebaiknya menyediakan alat pelindung diri yang sesuai dengan standart yang dibutuhkan oleh pekerja las dan sebaiknya memberikan informasi kepada pekerja tentang bahaya kerja pada pengelasan terkhusus bagi pekerja baru.