Penanganan Penderita Sleep Apnea dan Kebiasaan Mendengkur
Main Author: | Dorinda |
---|---|
Other Authors: | Avriyanti H., Olivia |
Format: | Student Papers |
Bahasa: | ind |
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/16851 |
Daftar Isi:
- Gangguan pernafasan saat tidur merupakan gangguan pernafasan abnormal secara luas yang memiliki karakteristik berupa berhentinya nafas secara berulang selama tidur. Sleep apnea didefinisikan sebagai suatu kelainan yang memiliki karakteristik pernafasan abnormal berupa berhentinya nafas selama tidur serta memiliki konsekuensi rasa kantuk di siang hari dan terganggunya fungsi kognitif, termasuk terganggunya ingatan. Kebiasaan mendengkur adalah bernafas selama tidur dengan suara parau yang disebabkan vibrasi atau getaran dari palatum lunak. Sleep apnea dapat diklasifikasikan atas 3 tipe yaitu sentral sleep apnea, obstuktif sleep apnea, dan campuran sleep apnea. Sentral sleep apnea didefinisikan sebagai ketiadaan aliran udara akibat kurangnya usaha ventilasi yang disebabkan oleh reduksi impuls dari sistem saraf pusat ke otot pernafasan. Obstruktif sleep apnea merupakan gangguan pernafasan saat tidur yang paling sering terjadi, yang didefinisikan sebagai ketiadaan aliran udara meskipun terdapat usaha ventilasi yang ditandai dengan adanya kontraksi otot pernafasan (diafragma). Campuran sleep apnea merupakan kombinasi dari sentral sleep apnea dan obstruktif sleep apnea. Pemeriksaan yang diperlukan untuk menegakkan diagnosa yaitu pemeriksaan riwayat medis pasien, pemeriksaan radiografi, fiberoptic nasopharyngoscopy dan polisomnografi. Perawatan sleep apnea dapat berupa perawatan non bedah dan perawatan bedah. Perawatan non bedah mencakup perubahan gaya hidup, continuous positive airway pressure dan pemakaian oral appliance, sedangkan perawatan bedah mencakup trakeostomi, bedah nasal, uvulopalatopharingoplasty, laser assisted uvulopalatoplasty dan bedah ortognatik.
- 060600126