Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Mantan Pecandu Sabu di PSPP Insyaf Medan
Main Author: | Vernanda, Muhammad Ridha |
---|---|
Other Authors: | Yanti, Gema Nazri, Mtd, Siska Ella Natassa |
Format: | Bachelors application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Sumatera Utara
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/16417 |
Daftar Isi:
- 84 Halaman
- Sabu merupakan narkoba yang merangsang kerja sistem saraf pusat dan menyebabkan efek euforia terhadap penggunanya. Dalam pengaruh obat, pecandu sabu tidak peduli terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutnya. Pemeliharaan kesehatan rongga mulut yang inadekuat, perubahan gaya hidup dan bahan toksik dalam sabu menyebabkan individu penyalahguna sabu rentan mengalami berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada mantan pecandu sabu di PSPP Insyaf Medan. Jenis penelitian ini adalah survey deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh mantan pecandu narkoba yang menjalani program rehabilitasi di PSPP Insyaf Medan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi yaitu berhenti menggunakan sabu ≤2 tahun, serta kriteria eksklusi yaitu memiliki riwayat gangguan mental, sehingga diperoleh sampel yang berjumlah 130 orang. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan responden mengenai kesehatan gigi dan mulut tergolong kurang sebesar 59,20%, hanya sebanyak 23,08% yang mengetahui pengertian plak gigi, 26,92% yang mengetahui penyebab gusi berdarah dan manfaat kandungan fluor dalam pasta gigi, serta 40% yang mengetahui tentang penyebab kanker rongga mulut dan frekuensi kunjungan minimal ke dokter gigi. Perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut responden termasuk dalam kategori kurang sebesar 77,70%, hanya 16,92% dari responden yang biasa menyikat gigi di waktu yang tepat, 10% mengunjungi dokter gigi bila mengalami masalah gigi dan mulut, dan 6,15% yang memiliki riwayat kunjungan rutin ke dokter gigi dalam 1 tahun terakhir. Perlu diadakan penyuluhan kepada mantan pecandu sabu di PSPP Insyaf Medan mengenai dampak buruk sabu terhadap kesehatan rongga mulut dan diharapkan kepada tenaga kesehatan gigi serta Dinas Kesehatan setempat untuk bekerja sama dengan pihak panti dalam program pembinaan demi meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mantan pecandu sabu tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.