Kepuasan Perkawinan Pada Suami/Istri Yang Pasangannya Odha

Main Author: Stefani Anastasia
Other Authors: Sutatminingsih, Raras
Format: Student Papers
Bahasa: ind
Subjects:
Online Access: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/14529
Daftar Isi:
  • Human immunodeficiency virus yang sering disingkat dengan HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh orang yang dijangkitinya (Sarafino, 2006). Virus HI tidak sama dengan AIDS (Acquired Immune Deficiency Symdrome. Perbedaan yang jelas antara HIV dan AIDS, yaitu AIDS merupakan kumpulan simptom yang terjadi karena terjangkit HIV. AIDS adalah penyakit infeksi yang disebabkan virus HI yang menyebar melalui kontak darah dan semen (Sarafino, 2006). Perilaku seksual merupakan salah satu kebutuhan dasar sebagaimana kebutuhan sandang, pangan, papan, dan kesehatan (Sugiyati, 2008). Sesuai dengan hierarki kebutuhan Maslow (dalam Lahey, 2004) yang menyatakan terdapat lima kebutuhan dasar manusia dimana kebutuhan yang ketiga adalah kebutuhan untuk mencintai/dicintai (need of loving). Hubungan cinta merupakan bentuk ketertarikan antar pribadi yang menjadi dasar dari suatu perkawinan (Ahmadi, 1999). Menurut Bhrem (2002), perkawinan merupakan ekspresi akhir dari suatu hubungan yang mendalam, dimana dua individu berikrar di depan umum didasarkan pada keinginan untuk menetapkan hubungan sepanjang hidupnya. Perkawinan mungkin merupakan hal yang berat untuk penderita penyakit terminal termasuk AIDS, dimana perkawinan menuntut pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pasangan dan tanggung jawab terhadap masyarakat (Duvall dan Miller, 1985), yang jelas sulit untuk dipenuhi oleh penderita AIDS yang memiliki banyak keterbatasan dan dengan kemungkinan kematian yang sangat tinggi (Sarafino, 2006). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif supaya dapat memahami penghayatan subjektif yang dirasakan oleh partisipan. Karakteristik partisipan adalah suami atau istri yang memiliki pasangan ODHA dan partisipan tidak mengidap HIV. Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan teknik berdasarkan teori/konstruk operasional (theory-based/operational construct sampling). Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (in-depth interviewing) dan observasi saat wawancara berlangsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi psikologis suami/istri ketika mengetahui pasangannya mengidap HIV yaitu terkejut. Aspek kepuasan perkawinan yang terganggu berbeda pada setiap partisipan. Aspek kepuasan perkawinan yang dilihat adalah aspek, komunikasi, kegiatan di waktu luang, orientasi keagamaan, resolusi konflik, manejemen keuangan, hubungan seksual, keluarga dan teman, anak dan pengasuhan anak, kepribadian, dan kesetaraan peran. Partisipan I dan partisipan II sama-sama belum merasakan kepuasan perkawinan.
  • 09E00848