Formulasi Sediaan Mikroemulsi Ekstrak Etanol Teh Hijau (Camellia sinensis (L.) Kuntze)
| Main Author: | Natasya, Indira |
|---|---|
| Other Authors: | Nazliniwaty, Suryanto |
| Format: | Bachelors application/pdf |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
, 2018
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/1434 |
Daftar Isi:
- 151524047
- Background: Green tea has antioxidant and antibacterial activity against Staphylococcus aureus and Salmonella thypi because green tea contains the highest of polyphenol content. In this study green tea is made as microemulsion because it can increase the absorption of active substances in topical application, clear, transparent and thermodynamically stable. Objective: To formulate and evaluate microemulsion dosage form of green tea extract formula (Camellia sinensis (L.) Kuntze). Method: Green tea extract made by maceration method extraction using 96% ethanol. Then concentrated using a rotary evaporator to form a viscous extract. The microemulsion formula consists of Tween 80, PEG 400, nipagin, soybean oil and aquadest. The microemulsion dosage form with concentration of F1 (blank) without addition of extract, F2 1% (concentration of extract 1%), F3 3% (concentration of extract 3%), and F4 5% (concentration of extract 5%), prepared by adding the oil phase into the water phase then stirred until a clear and transparent microemulsions formed. Evaluation of microemulsion dosage form includes type of emulsion type, homogenity, centrifugation, microemulsion density and surface tension. Evaluation of microemulsion stability tests includes organoleptic observation, determination of viscosity, pH, and particle size. Result: Green tea extract could be formulated in the form of microemulsion dosage form with concentration of F1 (blank), F2 1%, F3 3%, and F4 5%. All of formula homogenous, type of emulsion O/W, viscosity 163-275 centipoise, pH 6.0-7.0, density 1.0482-1.0783 gram/ml, surface tension 41.23-41.44 dyne/cm, particle size 226.29-557.89 nm, no creaming occurs in centrifuge test, and remain stable for 12 weeks storage. Conclusion: Green tea extract can be formulated in microemulsion form. The best microemulsion formula obtained from concentration of 1% (F2) green tea extract because have the smallest particle size 509.50 nm after 12 weeks storage.
- Latar Belakang: Teh hijau diketahui mempunyai aktifitas sebagai antioksidan serta antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Salmonella thypi karena teh hijau memiliki kandungan polifenol tertinggi dibandingkan jenis teh lainnya. Pada penelitian ini teh hijau dibuat dalam bentuk sediaan mikroemulsi karena dapat meningkatkan absorpsi dari zat aktif dalam aplikasi topikal, jernih, transparan dan stabil secara termodinamika. Tujuan: Memformulasi serta mengevaluasi sediaan mikroemulsi ekstrak teh hijau (Camellia sinensis (L.) Kuntze). Metode: Ekstrak teh hijau dibuat dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Kemudian dipekatkan menggunakan rotary evaporator hingga terbentuk ekstrak kental. Formula mikroemulsi terdiri dari Tween 80, PEG 400, nipagin, minyak kedelai dan akuades. Sediaan mikroemulsi dengan formula F1 (blanko) tanpa penambahan ekstrak, F2 1% (konsentrasi ekstrak 1%), F3 3% (konsentrasi ekstrak 3%), dan F4 5% (konsentrasi ekstrak 5%) dibuat dengan menambahkan fase minyak ke dalam fase air kemudian diaduk hingga terbentuk mikroemulsi yang jernih dan transparan. Evaluasi sediaan mikroemulsi meliputi penentuan tipe emulsi, homogenitas, sentrifugasi, bobot jenis dan tegangan permukaan. Evaluasi stabilitas fisik terhadap sediaan mikroemulsi meliputi pengamatan organoleptis, penentuan viskositas, pH, dan ukuran partikel. Hasil: Ekstrak teh hijau dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan mikroemulsi dengan konsentrasi F1 (blanko), F2 1%, F3 3%, dan F4 5%. Hasil semua formula homogen, tipe emulsi M/A, viskositas 163-275 centipoise, pH 6,0-7,0, bobot jenis 1,0482-1,0783 gram/ml, tegangan permukaan 41,23-41,44 dyne/cm, ukuran partikel 226,29-557,89 nm, tidak terjadi creaming pada uji sentrifugasi dan tetap stabil selama penyimpanan 12 minggu. Kesimpulan: Ekstrak teh hijau dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan mikroemulsi. Formula mikroemulsi yang paling baik diperoleh dari ekstrak teh hijau 1% (F2) karena mempunyai ukuran partikel yang paling kecil yaitu 509,50 nm setelah penyimpanan 12 minggu.