Hubungan Kualitas Tidur dengan Working Memory pada Dokter Muda di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

Main Author: Batubara, Gio Justisia
Other Authors: Arina, Cut Aria
Format: Bachelors application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Sumatera Utara , 2019
Subjects:
Online Access: http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/13540
Daftar Isi:
  • 150100082
  • Latar Belakang. Jam kerja yang lama sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari profesi dokter. Keadaan tersebut dapat mengganggu kualitas tidur seorang dokter. Kualitas tidur yang buruk ini kemudian dapat mengakibatkan gangguan pada beberapa aspek kognitif penting praktik kedokteran, seperti working memory. Korteks prefrontal merupakan bagian otak utama yang bertanggung jawab terhadap kinerja working memory. Studi menunjukkan bahwa deprivasi tidur dapat menyebabkan perubahan struktur jaringan saraf dan gangguan koneksi fungsional di korteks prefrontal. Oleh karena itu, penelitian terkait hubungan antara kualitas tidur dengan working memory pada dokter perlu dilakukan. Tujuan. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan working memory pada dokter. Metode. Penelitian ini meupakan studi observasional analitik bivariat dengan desain cross-sectional. Pengumpulan data menggunakan metode proportional accidental sampling dengan sampling frame yang terdiri dari dokter muda yang sedang bertugas di rotasi klinik yang memiliki jadwal jaga malam (52%) dan yang tidak memiliki jadwal jaga malam (48%). Pengambilan data dilakukan hanya sekali saja dengan menggunakan data primer dimana data kualitas tidur dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index), sedangkan kinerja working memory diukur menggunakan reading span task. Hasil. Didapati nilai uji korelasi pearson sebesar p = 0,001 (p < 0,05) dengan koefisien korelasi r = - 0,766. Kesimpulan. Terdapat hubungan dua arah yang kuat (p = 0,001; r = - 0,766) antara kualitas tidur dengan working memory pada dokter muda di RSUP Haji Adam Malik Medan dimana kinerja working memory akan semakin baik seiring dengan semakin baiknya kualitas tidur, begitu juga sebaliknya.
  • Background. Extended duty hours is an integral part of doctor life. This situation can interfere the sleep quality of a doctor. Poor sleep quality can then lead to interference in some important cognitive aspects of medical practice, such as working memory. Prefrontal cortex is the main part of the brain that is responsible for working memory performance. Studies show that sleep deprivation can cause changes in neural network structure and impaired functional connections in prefrontal cortex. Therefore, study related to the relationship between sleep quality and working memory in doctors needs to be done. Objective. This study aims to determine the relationship between sleep quality and working memory in doctors. Methods. This study is a bivariate analytic observational study with cross-sectional design. Data collection uses proportional accidental sampling method with sampling frame consisting of coassistant doctors who are on duty in clinical rotations which have night shift schedules (52%) and do not have night shift schedules (48%). Data collection is done once using primary data. Sleep quality data is collected using PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) questionnaire, while working memory performance is measured using the reading span task. Results. Pearson correlation analysis test value is p = 0,001 (p <0.05) with correlation coefficient r = - 0,766. Conclusion. There is a strong negative correlation (p = 0,001; r = - 0,766) between sleep quality and working memory in coassistant doctors in Haji Adam Malik General Hospital Medan which indicate the better sleep quality, the better working memory performance and vice versa.