Uji Daya Adaptasi Kultivar Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Simalungun dan Dairi Terhadap Lingkungan di Dataran Rendah

Main Author: Irwan, Muhammad
Other Authors: Rosmayati, Hanafiah, Diana Sofia
Format: Thesis application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Sumatera Utara , 2019
Subjects:
Online Access: http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/13089
Daftar Isi:
  • Sweet potatoes can grow in lowland and highlands. But the growth and harvesting of sweet potatoes in the highlands is a little longer because the cold temperatures make the growth of sweet potato plants less than optimal. Field experiments were conducted in April - August 2018 in the experimental garden in Cengkeh Turi Binjai Village. The aim is to test the adaptability of simalungun and dairi sweet potato cultvar to the lowland environment. The experiment was arranged in a randomized block design with one factor, namely the genotype of sweet potato plants consisting of 5 genotypes (G1 (A5 Thousand Dolok Simalungun), G2 (A6 Kesemak village), G3 (A10 Dairi Beruh Batang), G4 (Binjai local Japanese sweet potato) and G5 (Beta 1 sweet potato superior nationally) Based on the results of the study obtained from the three Simalungun and Dairi sweet potato accessions having good adaptability and significant growth in heritability values, tendrils length, tuber weight, tuber diameter, tuber length even though the results higher weight of G4 tubers, in G1 and G3, they have a wide variety of genotypes.
  • Ubi jalar dapat tumbuh didataran rendah maupun dataran tinggi. Tetapi pertumbuhan dan pemanenan ubi jalar di dataran tinggi sedikit lebih lama karena suhu yang dingin membuat pertumbuhan tanaman ubi jalar kurang optimal. Percobaan lapangan dilakukan pada bulan April - Agustus 2018 di kebun percobaan di Desa Cengkeh Turi Binjai. Tujuannya adalah untuk menguji daya adaptasi kultvar ubi jalar simalungun dan dairi terhadap lingkungan di dataran rendah. Percobaan disusun dalam rancangan acak kelompok dengan satu faktor, Yaitu genotipe tanaman ubi jalar yang terdiri dari 5 genotipe (G1(A5 Seribu Dolok Simalungun), G2(A6 kampung Kesemak), G3(A10 Batang Beruh Dairi), G4(Ubi Jepang lokal Binjai) danG5 (ubi jalar Beta 1 unggul nasional). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari ketiga aksesi ubi jalar Simalungun dan Dairi memiliki kemampuan adaptasi yang baik dan pertumbuhan yang signifikan pada nilai heritabilitas, panjang sulur, bobot umbi, diameter umbi, panjang umbi walaupun hasil bobot umbi G4 yang lebih tinggi. Pada G1 dan G3 memiliki keragaman genotip yang luas.
  • Skripsi Sarjana