Penilaian Dan Perbaikan Sistem Kerja Dengan Macroergonomic Organizational Questionnaire Survey (MOQS)
Main Author: | Elfrida |
---|---|
Format: | Student Papers |
Bahasa: | ind |
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/11946 |
Daftar Isi:
- Pada era globalisisi saat ini, industri manufaktur maupun jasa dituntut untuk meningkatkan produktivitas sumber daya manusianya agar dapat bersaing untuk kelangsungan perusahaan. Dalam upaya meningkatkan produktivitas sumber daya manusia perlu adanya upaya yang kondusif untuk memperbaiki sistem kerja. Sistem kerja yang baik akan tercapai jika semua komponen dalam sistem kerja (baik sosial maupun teknis) dirancang secara ergonomis dan outcome yang dirasakan oleh manusianya juga baik. Outcome tersebut antara lain berupa quality of working life (seperti job satisfaction), stress fisik dan mental (physical and psychological stress), kesehatan fisik dan mental (physical and mental health), kinerja dan perilaku (performance and attitudes). Maka pendekatan yang paling tepat digunakan adalah dengan makro ergonomi yaitu optimasi sistem kerja dalam kaitannya dengan sosial (perilaku organisasi dan psikologi organisasi) dan teknis. Sistem kerja pada CV. Haycal Pratama banyak melibatkan komponen sosial dan teknis yang dirasakan mempengaruhi salah satu outcome yaitu tingkat stress kerja (Job Stress). Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu upaya penilaian dan perbaikan sistem kerja untuk meminimalkan tingkat stress kerja tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan malakukan penilaian terhadap pengaruh dari kondisi setiap komponen sistem kerja terhadap tingkat stress kerja yang dialami karyawan di CV. Haycal Pratama. Komponen sistem kerja yang dimaksud yaitu kondisi organisasi, pekerjaan (task), lingkungan fisik, lingkungan sosial, peralatan dan teknologi mesin serta karakteristik individual. Adapun tool yang digunakan dalam pengidentifikasian dan penilaian tersebut yaitu Macroergonomic Organizational Questionnaire Survey (MOQS) dengan analisis jalur. Setelah dilakukan identifikasi dan penilaian, selanjutnya diberikan usulan perbaikan untuk mengurangi dan mengantisipasi stress kerja yang dialami karyawan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai kontribusi atau pengaruh simultan dari kondisi organisasi, pekerjaan (task), lingkungan fisik, lingkungan sosial, peralatan/teknologi mesin dan karakteristik individual terhadap tingkat stress kerja yang dialami karyawan di CV. Haycal Pratama adalah sebesar 0,920 dan ini menunjukkan pengaruh semua komponen tersebut sangat kuat terhadap stress kerja. Sedangkan pengaruh langsung dari kondisi organisasi adalah sebesar 8,5% (cukup signifikan), pengaruh pekerjaan (task) sebesar 0,3% (tidak signifikan), pengaruh lingkungan fisik sebesar 6,7% (cukup signifikan), pengaruh lingkungan sosial sebesar 88,2% (sangat signifikan), pengaruh peralatan/teknologi mesin sebesar 0,4% (tidak signifikan) dan karakteristik individual sebesar 0,3% (tidak signifikan). Sehingga dapat dilihat bahwa komponen dari sistem kerja di CV. Haycal Pratama yang paling berpengaruh signifikan terhadap stress kerja karyawan yaitu kondisi lingkungan sosial, kondisi organisasi, dan kondisi lingkungan fisik. Maka diusulkan untuk melakukan pengelolaan dan antisipasi terjadinya stress lebih lanjut berkaitan dengan ketiga komponen tersebut. Adapun langkah – langkah perbaikan yang dapat diambil antara lain menjalin kerjasama dan hubungan yang baik dengan lingkungan sosial dan mencoba untuk beradaptasi dengan lingkungan dan segala aturan yang berlaku, memandang konflik, masalah, dan stressor lainnya dengan pikiran jernih sehingga dapat dicari solusinya, serta menata lingkungan kerja karyawan agar lebih sehat dan ergonomis.
- 09E01505