Studi Tentang Sistem Penangkal Petir Pada BTS (Base Transceiver Station) (Aplikasi pada PT. Telkomsel - Banda Aceh)
Main Author: | Soli Akbar Hutagaol |
---|---|
Other Authors: | Ir. A. Rachman Hasibuan |
Format: | Student Papers |
Bahasa: | ind |
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/11836 |
Daftar Isi:
- Petir merupakan suatu proses peristiwa di atmosfir berupa pelepasan muatan listrik dari awan bermuatan. Pada saat pelepasan muatan ini menuju suatu objek, kita menyebutnya sebagai sambaran petir. Mengingat adanya kemungkinan kerusakan akibat sambaran petir cukup berbahaya, maka muncullah usaha-usaha utuk mengatasi bahaya sambaran petir. Salah satu diantaranya dengan elektroda batang penangkal petir atau disebut juga “lightning conductor”. BTS (Base Transceiver Station), yang berfungsi menjembatani perangkat komunikasi pengguna dengan jaringan menuju jaringan lain, merupakan salah satu objek yang rentan akan sambaran petir. Oleh karena itu BTS diupayakan tetap beroperasi terus menerus agar informasi data yang disalurkan tidak terputus. Untuk menjaga agar BTS tetap beroperasi, terhindar dari kerusakan-kerusaan peralatan, maka diperlukan sistem penangkal petir yang handal disamping juga dukungan backup power atau sumber listrik lebih dari satu selain sumber listrik dari PLN yaitu oleh Diesel Generator Set serta Baterai. Dalam tulisan ini akan di bahas bagaimana cara kerja dari sistem penangkal petir pada BTS, jenis pengamanannya serta luas / radius zona pengamanan BTS.
- 10E00378