Hubungan Motivasi dan Kepatuhan Berobat Penderita dengan Kesembuhan Pengobatan Penderita TB Paru di Puskesmas Sadabuan Kota Padangsidimpuan Tahun 2017
Main Author: | Hasibuan, Maslinda |
---|---|
Other Authors: | Syarifah |
Format: | Bachelors application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Sumatera Utara
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/11227 |
Daftar Isi:
- 131000055
- Tuberculosis (TB) is an infectious disease which is still an important health problem for people in the world to date including Indonesia. This type of research is quantitative using analytical survey research methods with a cross sectional design that is to determine the motivation and compliance of pulmonary TB patients. The population in this study were all pulmonary TB patients who had recovered at Sadabuan Health Center from August to February 2018, which amounted to 80 people. The results of the bivariate statistical test showed that the variables that had a relationship to the cure rate of pulmonary TB treatment were sense of responsibility (p = 0.040), family support / PMO (p = 0.044), encouragement of health workers (p = 0.024), and compliance (p = 0.024). For Puskesmas, it is better to improve monitoring of patients who are not compliant in treatment, such as not having their sputum checked, taking medication at a predetermined time and so on. TB officers need to provide information to each patient how to expel phlegm so that there is no reason for the patient not to check his sputum. Difficulties in obtaining phlegm for diagnostic tests need to be addressed immediately.
- Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan penting bagi masyarakat di dunia hingga saat ini termasuk Indonesia. Jenis penelitian ini adalah kwantitatif dengan menggunakan metode penelitian survey yang bersifat analitik dengan desain cross sectional yaitu untuk mengetahui motivasi dan kepatuhan penderita TB paru. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien TB Paru yang sudah sembuh di Puskesmas Sadabuan pada bulan Agustus sampai bulan Februari 2018 yaitu berjumlah 80 orang. Hasil uji statistik bivariat menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai hubungan terhadap tingkat kesembuhan pengobatan TB paru yaitu rasa tanggung jawab (p=0,040), dukungan keluarga/PMO (p=0,044), dorongan petugas kesehatan (p=0,024), dan kepatuhan (p=0,024). Bagi Puskesmas lebih meningkatkan pemantauan terhadap penderita yang tidak patuh dalam pengobatan, seperti tidak memeriksakan dahaknya, mengambil obat pada waktu yang telah ditentukan dan sebagainya. Petugas TB perlu memberikan informasi kepada setiap penderita bagaimana cara agar bisa mengeluarkan dahak sehingga tidak ada alasan bagi penderita untuk tidak memeriksakan dahaknya. Kesulitan dalam memperoleh dahak untuk pemeriksaan diagnostik perlu segera diatasi.