The Effects of Gamma-Ray Irradiation on The Growth of Apical And Axillary Bud Cuttings of Arabica Coffee

Main Authors: Ibrahim, Meynarti Sari Dewi; Balai Penelitian Tanaman Industri dan penyegar, Randriani, Enny; Balai Penelitian Tanaman Industri dan penyegar
Other Authors: Siti Sawitri Fatimah, Tri Buana Dewi
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan , 2020
Subjects:
Online Access: http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultri/article/view/11898
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultri/article/view/11898/9405
Daftar Isi:
  • The Arabica coffee is predominantly self-pollinated plants thereby contributing to low genetic diversity. The effort to increase the genetic diversity of Arabica coffee through crossing strategy is time-consuming, and induce mutation is necessary to enhance the rate of genetic variation. The aims of this study were to observe the effect of gamma-ray irradiation on the growth of apical and axillary bud cuttings and to determine the value of LD50 on apical cuttings and Arabica coffee axillaries. The study was conducted at the Tissue Culture Laboratory, Industrial and Beverage Crops Research Institute, from January to December in 2018.. The planting material that was irradiated was Arabica coffee plantlets resulting from somatic embryogenesis propagation. Irradiation is carried out at the National Nuclear Energy Agency. The irradiated plantlets were cut and subcultured onto MS medium without growth regulators, 30 g L-1 sucrose, and 2.5 g L-1 phytagel were added. The design used a completely randomized design with 10 replications. The treatments tested were the dose of gamma-ray irradiation (0, 10, 20, 30, 40, and 50 Gy). The results showed that gamma-ray irradiation had an effect on all observed parameters. The mortality percentage of apical shoot cuttings began to be found at 30 Gy, while axillary cuttings at 20 Gy increased with an increasing dose of gamma-ray irradiation. The number of shoots and leaves varied between irradiation doses on both apical and axillary cuttings. The LD50 value of apical shoot cuttings was 36.80 Gy, while axillary cuttings were 22.24 Gy
  • Kopi Arabika termasuk tanaman menyerbuk sendiri sehingga keragaman genetiknya tergolong rendah. Upaya peningkatkan keragaman genetik menggunakan metode persilangan memerlukan waktu yang lama, sehingga perlu untuk melakukan induksi mutasi. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh iradiasi sinar gamma terhadap pertumbuhan stek tunas apikal dan aksilar serta menentukan nilai dosis letal 50 (LD50). Penelitian dilakukan di laboratorium kultur jaringan Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar dari bulan Januari sampai Desember 2018. Materi yang diradiasi adalah planlet kopi Arabika hasil perbanyakan embriogenesis somatik. Iradiasi dilakukan di Badan Tenaga Nuklir Nasional. Planlet yang telah diiradiasi dipotong- potong dan disubkultur ke media MS tanpa zat pengatur tumbuh, ditambahkan sukrosa 30 g L-1 dan phytagel 2,5 g L-1. Rancangan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 10 ulangan. Perlakuan yang diuji dosis iradiasi sinar gamma (0, 10, 20, 30, 40, dan 50 Gy). Hasil penelitian menunjukkan bahwa iradiasi sinar gamma dapat memberikan pengaruh pada semua parameter yang diamati. Persentase kematian stek tunas apikal mulai ditemukan pada dosis 30 Gy, sementara stek aksilar pada dosis 20 Gy dan meningkat seiring dengan meningkatnya dosis iradiasi sinar gamma. Jumlah tunas dan daun bervariasi antar perlakuan dosis iradiasi baik pada stek apikal maupun aksilar. Nilai LD50 stek tunas apikal 36,80 Gy, sementara stek aksilar pada 22,24 Gy.