Pengembangan wisata berbasis sejarah di kota malang
Main Author: | Aldila, Oktaviani |
---|---|
Format: | Book Bachelors |
Terbitan: |
ITN Malang
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.itn.ac.id/repositoryitn/index.php?p=show_detail&id=9339 |
Daftar Isi:
- Kota Malang adalah salah satu kota yang pernah dijadikan sebagai kota peristirahatan oleh para kolonial Belanda. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya bangunan bercirikan arsitektur kolonial mulai dari bangunan rumah hingga sarana dan prasarana yang terdapat di Kota Malang. Adapun tujuannya adalah memaksimalkan potensi yang dimiliki ini agar bisa dikembangkan menjadi sebuah pariwisata berbasis sejarah. Metode yang digunakan dalam pengembanganadalah metode deskriptif untuk menjawab potensi objek sejarah Kota Malang, pembobotan untuk mengetahui objek bersejarah yang mampu menarik wisatawan untuk datang berkunjung dan analisa paket wisata untuk pengembangannya. Adapun teknik triangulasi digunakan saat melakukaan kegiatan observasi seperti halnya saat melakukan wawancara kepada para ahli. Terdapat 19 objek bersejarah yang masuk dalam penelitian diantaranya adalah Alun-Alun Tugu, Alun-Alun Merdeka, Balai Kota, Masjid Jami’, Gereja Kayutangan, Gereja GPIB Immanuel, Gereja Ijen, Klenteng Eng An Kiong, Museum MTD, Museum Brawijaya, Museum Bentoel, Museum Mpu Purwa, Candi Badut, Situs Watu Gong, Sekolah Cor Jesu, Kawasan Pecinan, Kawsan Ijen, Toko Oen Dan Stasiun Kota Malang. Setiap objek wisata sejarah ini memiliki potensi dan daya tarik tersendiri untuk menarik kunjungan wisatawan, sehingga arahan pengembangan wisata yang dilakukan adalah dengan membuat sebuah paket wisata yang terdiri dari Paket A, Paket B, Paket C dan Paket D. Pada setiap paket wisata terdiri dari beberapa objek wisata sejarah dengan jenisyang berbeda yang kemudian dibuatkan jalur wisata dengan mempertimbangkan kemudahan pergerakan dalam mencapai objek wisata.