Nilai-Nilai Filosofis Tradisi Begawi Cakak Pepadun Lampung

Main Authors: Shely Cathrin, Reno Wikandaru, Astrid Veranita Indah, Rinaldi Bursan
Format: Article hal. 213-234
Bahasa: ind
Terbitan: Balai PelestarianNilai Budaya DI. Yogyakarta , 2021
Subjects:
Online Access: http://10.170.10.3//index.php?p=show_detail&id=101072
http://10.170.10.3//lib/minigalnano/createthumb.php?filename=images/docs/Vol_2_no_1_2022.jpg.jpg&width=200
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tradisi Begawi Cakak Pepadun Lampung dengan makna filosofis yang ada di dalam tradisi tersebut. Muara dari kajian ini adalah untuk melestarikan kekayaan budaya bangsa Indonesia, yang eksistensinya mulai terancam di tengah perkembangan arus globalisasi saat ini. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif tentang pandangan filosofis di lapangan. Objek material dari penelitian ini adalah tradisi Begawi Cakak Pepadun Lampung. Objek formal atau sudut pandang dari penelitian ini adalah filsafat, khususnya filsafat kebudayaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara etimologis Begawi berarti pekerjaan atau membuat gawi (kerja), sedangkan cakak pepadun berarti naik pepadun yaitu peristiwa pelantikan Penyimbang sebagai keturunan dari raja Lampung. Prosesi ini terdiri atas cangget, ngediyou, nigel, potong kerbau, sesemburan, pineng di paccah aji, dan cakak pepadun. Setiap tahapan dan kelengkapan ucapara tersebut mengandung nilai-nilai filosofis, yang meliputi nilai spiritual, nilai moral, nilai sentimental, nilai material, nilai sosial, nilai ekonomi, nilai estetika, dan nilai hiburan