Konstruksi Epistemologi Psikologi Islam dengan Pendekatan Ilmu Hudlȗri
Main Author: | Amirudin, Acep Aam |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.sadra.ac.id/14/1/Abstrak%20%26%20Daftar%20Isi.pdf http://digilib.sadra.ac.id/14/2/Bab%201.pdf http://digilib.sadra.ac.id/14/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://digilib.sadra.ac.id/14/ |
Daftar Isi:
- Tesis yang berjudul Konstruksi Epistemologi Psikologi Islam dengan pendekatan Ilmu Hudlȗri ini, berusaha menelusuri persoalan mendasar dalam pengetahuan batin atau spiritual. Metode yang penelitian ini gunakan adalah analisis-kritis.metode analisis karena penelitian ini berusaha memahami pendekatan berbagai epistemologi yang di tawarkan dalam psikologi Islam. sementara metode kritis digunakan karena penelitian ini berusaha mengkaji perbedaan mendasar dengan konsep-konsep psikologi Islam yang berkembang saat ini terutama terkait epistemologi. Dari penjelasan beragam definisi dan pandangan para psikolog muslim, psikologi Islam adalah ilmu tentang jiwa manusia dalam perspektif Islam, yang berhubungan dengan prilaku kejiwaan baik yang tergambarkan dalam dimensi lahiriah maupun yang tergambarkan dalam dimensi batiniah dalam upaya menuju pada kesempurnaan hidup manusia. Dalam upaya merumuskan psikologi Islam yang utuh para pengkaji psikologi Islam masih menggunakan pendekatan epistemologi masing-masing, belum adanya epistemologi yang di sepakati. Apalagi terkait pengetahuan batin dan spiritual, meskipun pendekatan irfanisudah ada tapi tidak bisa cukup menjawab beragam pertanyaan terkait pengalaman batin atau spiritual. Ilmu hudlȗri adalah sejenis pengetahuan yang semua hubungannya berada dalam kerangka dirinya sendiri, sehingga seluruh anatomi gagasan tersebut bisa dipandang benar tanpa implikasi apapun terhadap acuan obyektif eksternal yang membutuhkan hubungan eksterior. Artinya, hubungan mengetahui, dalam bentuk pengetahuan tersebut adalah hubungan swaobyek tanpa campur tangan koneksi dengan obyek eksternal. Pengetahuan ini bersifat metafisik karena langsung hadir kepada akal kita tentang sesuatu. Seperti perasaan sakit dan senang, terjadi pada manusia sebagai subjek dan objek itu sendiri, karena dia merasakan secara langsung. Oleh karena itu dengan membuat konstruksi epistemologi psikologi Islam dengan pendekatan ilmu hudlȗri ini telah bisa menjawab persoalan dalam pengalaman spiritual atau batin manusia. Qalb sebagai instrumen pengetahuan, dan alam batiniah menjadi sumber pengetahuannya, dan mukasyafah menjadi metodenya. Dengan tawaran konsep epistemologi ilmu hudlȗridalam psikologi tersebut, pasti ada iplikasi yang terjadi. Halini berkaitan dengan konsep manusia sebagi makhluk mikrokosmos (alam shagir) sebuah representasi dari makrokosmos (al-insan al-kabir), selain itu konsep kesadaran manusia yang berbeda dengan konsep kesadaran psikoanalisa, dan teori tentang mimpi dalam pendekatan ilmu hudlȗri, yang tidak terlepas dari alam ruhani, alam mitsal dan alam materi.