Temperature control system on greenhouse effect gaplek dryer
| Main Authors: | Aprillia, Bandiyah Sri, Pramudita, Brahmantya Aji, Megantoro, Prisma |
|---|---|
| Format: | Article info application/pdf eJournal |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO
, 2022
|
| Online Access: |
https://ejournal.st3telkom.ac.id/index.php/infotel/article/view/736 https://ejournal.st3telkom.ac.id/index.php/infotel/article/view/736/359 |
Daftar Isi:
- Gaplek is a processed product of cassava that requires a drying process to remove the water content in cassava. Solar thermal energy can be used for the drying process of gaplek by using a greenhouse effect drying system. However, the greenhouse effect drying system using solar thermal energy is very dependent on weather conditions and temperature that is difficult to control. Therefore, a temperature control system is proposed in this study by utilizing Pulse Width Modulation (PWM) to control the exhaust fan speed. Thus, the temperature can be maintained according to the drying standard of processed cassava products. In this study, a temperature control system has been successfully created that is able to maintain the temperature in the drying room according to the drying standard, namely at a temperature of 50°C to 60°C when tested in three different locations, namely, Sukamaju Village, Kaligunting Village, and Sumberejo Village which have shown optimal drying temperature.
- Gaplek merupakan produk olahan singkong yang memerlukan proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air pada singkong. Energi panas matahari dapat dimanfaatkan untuk proses pengeringan gaplek dengan menggunakan sistem pengeringan efek rumah kaca. Namun, sistem pengeringan efek rumah kaca dengan menggunakan energi panas matahari sangat bergantung pada kondisi cuaca dan suhu yang sulit dikendalikan. Oleh karena itu, pada penelitian ini diusulkan sistem pengendalian suhu dengan memanfaatkan Pulse Width Modulation (PWM) untuk mengontrol kecepatan exhaust fan. Dengan demikian, suhu dapat dipertahankan sesuai standar pengeringan produk olahan singkong. Pada penelitian ini telah berhasil dibuat sistem pengatur suhu yang mampu menjaga suhu di ruang pengering sesuai standar pengeringan yaitu pada suhu 50°C hingga 60°C saat diuji di tiga lokasi berbeda yaitu Desa Sukamaju. , Desa Kaligunting, dan Desa Sumberejo yang telah menunjukkan suhu pengeringan yang optimal.