PREPARASI ARANG BAMBU DENGAN METODE KONVENSIONAL, AKTIVASI TERMAL DAN KARAKTERISASI SERTA APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN LOGAM Pb(II) DAN Cr(III)

Main Authors: Manurung, M., Putra, A. A. B., Oktavia, I.
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Program Studi Kimia, FMIPA, Universitas Udayana (Program of Study in Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Udayana University), Bali, Indonesia , 2021
Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/jchem/article/view/60524
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jchem/article/view/60524/39991
Daftar Isi:
  • Arang aktif merupakan adsorben multifungsi, dapat menyerap spesi yang bermuatan positif seperti ion logam, molekul netral seperti I2 dan bermuatan negatif. Tujuan penelitian adalah membuat arang aktif dari limbah bambu yang berguna meminimalisir kandungan  logam timbal (II) dan krom (III) dari perairan. Pembuatan arang dilakukan secara konvensional menggunakan tong kedap udara dengan pemanasan selama 12 jam. Aktivasi arang dilakukan menggunakan tanur pada suhu 650oC selama 4 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivasi termal  menghasilkan arang aktif lebih baik dibandingkan tanpa aktivasi.  Arang yang diaktivasi dan tanpa aktivasi memenuhi SNI 06-3730-1995 tentang arang aktif teknis. Luas permukaan sebesar 494,8178 m2/g, keasaman permukaan sebesar 4,4426 mmol/g, dan kebasaan permukaan sebesar 3,4467 mmol/g. Kondisi optimum adsorpsi terhadap ion logam yaitu waktu kontak 24 jam dan pH 8 untuk Pb(II) dan pH 6 untuk Cr(III). Kapasitas adsorpsi arang aktif sebesar 3,9800 mg/g untuk ion Pb(II) dan 3,9766 mg/g untuk ion Cr(III).
  • Arang aktif merupakan adsorben multifungsi, dapat menyerap spesi yang bermuatan positif seperti ion logam, molekul netral seperti I2 dan bermuatan negatif. Tujuan penelitian adalah membuat arang aktif dari limbah bambu yang berguna meminimalisir kandungan logam timbal (II) dan krom (III) dari perairan. Pembuatan arang dilakukan secara konvensional menggunakan tong kedap udara dengan pemanasan selama 12 jam. Aktivasi arang dilakukan menggunakan tanur pada suhu 650o C selama 4 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivasi termal menghasilkan arang aktif lebih baik dibandingkan tanpa aktivasi.  Arang yang diaktivasi dan tanpa aktivasi memenuhi SNI 06-3730-1995 tentang arang aktif teknis. Luas permukaan sebesar 494,8178 m2/g, keasaman permukaan sebesar 4,4426 mmol/g, dan kebasaan permukaan sebesar 3,4467 mmol/g. Kondisi optimum adsorpsi terhadap ion logam yaitu waktu kontak 24 jam dan pH 8 untuk Pb(II) dan pH 6 untuk Cr(III). Kapasitas adsorpsi arang aktif sebesar 3,9800 mg/g untuk ion Pb(II) dan 3,9766 mg/g untuk ion Cr(III). Kata kunci: adsorben, aktivasi, arang aktif, bambu. Active charcoal is a multifunctional adsorbent which can absorb positively charged species such as metal ions, neutral molecules such as I2 and negatively charged. The purpose of this research was to make activated charcoal from bamboo waste useful for minimizing the metal content of lead (II) and chromium (III) from the waters. Making charcoal conventionally used an airtight vat with heating for 12 hours. Activation of charcoal was carried out using a furnace at 650 oC for 4 hours. The results showed that thermal activation produces activated charcoal better than without activation. Activated charcoal and without activation had met SNI 06-3730-1995 regarding technical activated charcoal. The surface area was 494.8178 m2/g, surface acidity was 4.4426 mmol/g, and surface basicity was 3.4467 mmol/g. The optimum conditions for adsorption of metal ions were 24 hours contact time and pH 8 for Pb (II) and pH 6 for Cr (III). The adsorption capacity of activated charcoal was 3.9800 mg/g for Pb (II) ions and 3.9766 mg/g for Cr (III) ions. Keywords: adsorbent, activation, activated charcoal, bamboo.