STUDI POTENSI SIANIDIN DAN PEONIDIN DARI UBI JALAR UNGU (ipomoea batatas L.) SEBAGAI AGEN DEPIGMENTASI SECARA IN SILICO
Main Authors: | Laksmiani, N. P.L., Putra, I G.P., I P. W. Nugraha, I P.W., Suwartawan, I W., Ani, N. K.S. |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Kimia, FMIPA, Universitas Udayana (Program of Study in Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Udayana University), Bali, Indonesia
, 2019
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jchem/article/view/45718 https://ojs.unud.ac.id/index.php/jchem/article/view/45718/27738 |
Daftar Isi:
- Hyperpigmentation is caused by enhancement of melanin production that causes skin darkening. Purple sweet potato is one of the plants that is potentially developed as skin depigmentation agent because it contains anthocyanin. The most common types of anthocyanins in purple sweet potato are cyanidin and peonidin which are in vitro proven to be used as skin lightening. The objective of this study is to determine the potential of cyanidin and peonidin as skin depigmentation agent against target protein D-Dopachrome taumerase through in silico molecular docking method. The research steps include the preparation of target protein using Chimera 1.10.1 program, optimization of cyanidine and peonidin 3D structures using Hyperchem 8 program, validation of molecular docking method, and docking of cyanidine and peonidine on target protein using Autodock 4.2 program. The bond energy between cyanidin and peonidin with the target protein D-Dopachrome taumerase are -7.75 kcal / mol and -8.38 kcal / mol. The cyanidin and peonidin bond values ??are smaller than the native ligand, suggesting that the bond between the test compound (cyanidin and peonidin) with the target protein are stronger and more stable than the native ligand, so that the affinity of the test compound was greater than the native ligand. This suggests that the cyanidin and peonidin compounds in purple sweet potato have potential as a depigmentation agent by inhibiting D-Dopachrome taumerase protein.
- Hiperpigmentasi disebabkan oleh adanya peningkatan produksi melanin yang menyebabkan penggelapan warna kulit. Ubi ungu merupakan salah satu tanaman yang berpotensi dikembangkan sebagai agen depigmentasi kulit karena mengandung antosianin. Jenis antosianin yang paling banyak terkandung dalam umbi ubi jalar ungu adalah sianidin dan peonidin yang secara in vitro terbukti dapat digunakan sebagai pencerah kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dari sianidin dan peonidin sebagai agen depigmentasi kulit terhadap protein target D-Dopachrome taumerase secara in silico melalui metode molecular docking. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi preparasi protein target menggunakan aplikasi Chimera 1.10.1, optimasi struktur 3D sianidin dan peonidin menggunakan aplikasi Hyperchem 8, serta validasi metode molecular docking dan docking senyawa sianidin dan peonidin pada protein target menggunakan aplikasi Autodock 4.2. Hasil penelitian yang didapatkan adalah energi ikatan yang terbentuk antara sianidin dan peonidin terhadap protein target D-Dopachrome taumerase. Nilai energi ikatan sianidin dan peonidin terhadap protein target D-Dopachrome taumerase yang didapatkan adalah -7,75 kkal/mol dan -8,38 kkal/mol. Nilai energi ikatan sianidin dan peonidin yang didapatkan lebih kecil dibandingkan dengan native ligand yang menunjukkan ikatan yang terbentuk antara senyawa uji (sianidin dan peonidin) dengan protein terget lebih kuat dan stabil dibandingkan dengan native ligand, sehingga afinitas senyawa uji lebih besar dibandingkan dengan native ligand. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa sianidin dan peonidin yang terkandung dalam ubi jalar ungu mempunyai potensi sebagai agen depigmentasi melalui penghambatan protein D-Dopachrome taumerase secara in silico.