Evaluation of carrying capacity based on land capability of Kulon Progo Regency as an input for spatial planning in the new aerotropolis era
Main Authors: | Litasari, Ulfah Choerunnisa Nurul, Widiatmaka, Munibah, Khursatul, Machfud |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jpsl/article/view/37457 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jpsl/article/view/37457/23990 |
Daftar Isi:
- The new aerotropolis era due to airport construction in Kulon Progo has stimulated regional development and changed the image of the area from rural to urban-oriented. The negative impact of rapid growth, such as the urban sprawl, can be mitigated through sustainable spatial planning. Therefore, this study aims to evaluate the carrying capacity based on the land capability of both existing and official land use planning. The matching criteria method was used to conduct the capability evaluation. According to the analysis results, 56.13% of the Kulon Progo area was dominated by moderate to low land capability classes (V-VIII) with the main inhibiting factor as slopes. Furthermore, the evaluation of conformity with land use/land cover (LULC) in 2020 showed most land uses were in not conform (NC) and conditionally conform (CC) status. The area of land use that did not conform with its carrying capacity was 8,286.44 ha which was distributed in the southern part. Meanwhile, an evaluation of the official land use planning of the area showed 57% of the plan was conform (C) with land capability. Therefore, the carrying capacity of the land in Kulon Progo is in reasonably good condition. However, planning interventions should be carried out for areas with not conform status.
- Pembangunan bandar udara baru dengan konsep aerotropolis di Kulon Progo telah menstimulus pembangunan dan mengubah wajah kawasan dari rural-oriented menjadi urban-oriented. Dampak negatif pertumbuhan yang cepat seperti munculnya fenomena urban sprawl perlu diantisipasi melalui perencanaan tata ruang yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi daya dukung berbasis kemampuan lahan pada penggunaan lahan eksisting dan rencana tata ruang. Metode yang digunakan untuk evaluasi daya dukung adalah matching criteria. Hasil analisis menunjukkan bahwa 56,13% wilayah Kulon Progo didominasi oleh kelas kemampuan agak rendah hingga rendah (kelas V-VIII) dengan faktor pembatas utama berupa lereng. Evaluasi keselarasan dengan penutupan/penggunaan lahan 2020 menunjukkan bahwa sebagian besar penggunaan lahan berada pada status selaras (S) dan selaras bersyarat (SB). Penggunaan lahan yang tidak selaras dengan daya dukungnya seluas 8.286,44 ha yang terdistribusi di bagian selatan. Sementara, evaluasi terhadap rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Kulon Progo menunjukkan bahwa 57% rencana selaras dengan kemampuan lahan. Namun demikian, daya dukung lahan di Kulon Progo dalam kondisi yang cukup baik. Intervensi perencanaan perlu dilakukan untuk wilayah-wilayah yang memiliki status selaras bersyarat dan tidak selaras.