Problem Eksistensi Negara dalam Ilmu Hubungan Internasional Perspektif Filsafat Mulla Sadra

Main Author: Cecep Zakarias El Bilad
Format: Book PDF
Terbitan: STFI Sadra , 2015
Subjects:
Online Access: http://www.repository.sadra.ac.id/items/show/7
http://www.repository.sadra.ac.id/files/original/d769de3594a9473bf2e1d38ba4518c01.pdf
Daftar Isi:
  • Penelitian ini berangkat dari sebuah pertanyaan sederhana apakah negara itu eksis di dunia nyata atau hanya fiksi dalam pikiran. Dalam Hubungan Internasional (HI), sebagai ilmu yang mengkaji fenomena sosial di tingkat internasional, negara lumrah dikonsepsikan seolah ia adalah sosok individu yang berkepribadian seperti maju, lemah dan kuat, dan melakukan pekerjaan seperti berperang, bermusuhan dan bekerjasama. Namun demikian, para ilmuan HI hampir semuanya sepakat bahwa negara hanya diperlakukan seolah-olah ada. Negara hanya dianggap sosok fiktif atau ”as if” person, karena yang nyata adalah para individu yang berkumpul. Jika benar demikian, lalu mengapa efek keberadaannya begitu nyata dan dapat dirasakan oleh semua orang? Dan bagaimana status keilmiahan ilmu HI sendiri karena mengkaji sesuatu yang fiktif? Sederet pertanyaan dapat dimunculkan dari problem ontologis ini. Pengingkaran akan eksistensi negara ini berakar dari epistemologi empirisisme yang dianut oleh mayoritas ilmuan HI terutama sejak gelombang saintifikasi disiplin tersebut pada dekade 60-an. Menurut paham epistemologis ini, pengetahuan hanya dapat diperoleh melalui persepsi inderawi, dan di luar itu tidak ada pembuktian yang pasti. Penolakan ini juga terdapat di kalangan ilmuan kritis yang muncul di dekade- dekade berikutnya, seperti posmodernis, posstrukturalis dan konstruktivis, karena keyakinan ontologis mereka menolak objektifitas semua realitas. Penelitian ini ingin mengkaji status ontologis negara ini dari perspektif filsafat Mullā Ṣadrā. Sistem filsafatnya yang secara komprehensif mengkaji wujud qua wujud dan struktur eksistensial realitas, menjadi basis bagi semua kajian tentang eksistensi realitas, tanpa kecuali problem eksistensi negara ini. Kajian ini diharapkan dapat membuahkan cara pandang baru dan unik, sebagai penyegaran intelektual bagi khalayak ilmuan sosial modern yang notabe terhegemoni filsafat materialisme.