Daftar Isi:
  • Menurut WHO, diperkirakan terdapat sekitar 7 – 10 % anak berkebutuhan khusus dari total populasi anak. Di Indonesia, belum ada data akurat tentang jumlah dan kondisi anak berkebutuhan khusus, namun berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Nasional tahun 2007, terdapat 82.840.600 jiwa anak dari 231.294.200 jiwa penduduk Indonesia, dimana sekitar 8,3 juta jiwa diantaranya adalah anak berkebutuhan khusus dan anak-anak penyandang autis masuk ke dalam kelompok besar tersebut. Begitu banyak orang tua yang merasa malu terhadap keadaan anaknya yang autis atau mereka bingung bagaimana menghadapi ke-autisan sang anak. Skripsi ini Penulis fokuskan pada pengkajian unsur-unsur dan prinsip-prinsip dasar pada hasil karya (gambar) yang dibuat oleh anak-anak penyandang autis usia 15 – 18 tahun di SLB-D YPAC Bandung. Gambar akan diteliti berdasarkan teori perkembangan artistik anak Lowenfeld dan unsur-unsur dan prinsip-prinsip dasar seni rupa pada karya diuraikan dengan menggunakan teori unsur-unsur dan prinsip dasar seni rupa Gerald Brommer. Hasil yang diperoleh adalah adanya perbedaan dalam proses menggambar, menentukan objek yang diangkat dalam gambar, dan tahap perkembangan artistik masing-masing anak penyandang autis yang terlambat. Kesimpulan yang dapat ditarik bahwa kegiatan menggambar merupakan kegiatan yang baik bagi semua anak dan khususnya anak autis. Menggambar dapat menjadi media komunikasi bagi kita yang ingin mengetahui subjektivitas masing-masing individu.