Daftar Isi:
  • Konsep untuk desain busana ini berjudul “Dawning Weald” yang memiliki makna keadaan hutan di awal, sebelum terjadinya kebakaran. Desain ini terinspirasi dari fenomena kebakaran hutan yang sering terjadi belakangan ini. Kebakaran hutan yang terjadi dapat disebabkan oleh faktor manusia maupun faktor alami yang memberikan dampak negatif kepada makhluk hidup di sekitarnya. Busana yang dibuat merupakan busana ready-to-wear, yaitu busana yang siap pakai. Sesuai dengan inspirasi, desainer bermaksud membuat koleksi yang menggambarkan tahapan keadaan kebakaran hutan tersebut secara visual melalui motif yang terdapat pada busana. Tahapan kebakaran hutan tersebut akan memperlihatkan kilas balik kondisi hutan sebelum terjadinya kebakaran yang menjadi simbol akan harapan bagi masa depan hutan yang lebih baik. Motif dan busana akan didesain oleh desainer sendiri sehingga terciptanya desain yang baru dan tidak pasaran. Warna menggunakan warna hijau, abu, dan coklat dengan sentuhan warna oranye kemerahan yang mencerminkan api yang membakar hutan tersebut. Rancangan busana, siluet, bahan dan teknik disesuaikan dengan konsep yang dipilih. Busana menggunakan beberapa siluet yaitu A-line dan H-line. Material menggunakan kain satin velvet dan chiffon sedangkan teknik produksi yang digunakan yaitu teknik jahit, digital printing, dan slash quilt. Pembuatan busana ini diawali dengan pembuatan motif, pembuatan pola, pemotongan, dan penyatuan kain yang dijahit bersamaan dengan slash quilt yang sudah dibuat terpisah. Barulah terakhir zipper dan lining dipasang. Koleksi busana ini diharapkan menjadi sebuah rancangan baru yang memilki keunikan tersendiri yang dapat diterima oleh masyarakat dan memiliki nilai jual. Koleksi ini ditujukan untuk wanita berusia 20–40 tahun yang menyukai printed fashion dan ingin menampilkan kesan yang chic, minimalis, dan modern melalui penggunaan busana tersebut.